Kendaraan listrik Gadjahmada Airport Transporter Electric atau yang dikenal dengan GATe besutan peneliti UGM telah resmi masuk ke dalam katalog elektronik atau e-katalog nasional. Dengan masuknya produk GATe pada e-katalog mempermudah konsumen untuk melakukan pemesanan dan pembelian produk ini.
Peresmian produk GATe pada e-katalog nasional dilaksanakan bersamaan dengan peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) pada Kamis (10/8) di Fakultas Teknik UGM. Peresmian produk ini dilakukan oleh Rektor UGM serta Direktur Fasilitas Riset dan Rehabilitasi Pendidikan LPDP.
GATE merupakan kendaraan listrik yang dirancang khusus untuk dipergunakan mengangkut penumpang di area bandara. Kendaraan ini dikembangkan dengan sumber energi listrik yang disimpan dalam baterai bertipe litium.
Ketua pengembang GATe, Dr. Ir. Muh Arif Wibisono, S.T., M.T., D.Eng., IPM., ASEAN.Eng., menjelaskan kendaraan listrik GATe dikembangkan sejak tahun 2019 silam melalui skema Pendanaan Riset Inovasi Produktif (RISPRO) LPDP. GATe dibuat menggunakan motor listrik sebagai tenaga penggeraknya. Kendaraan ini memiliki kapasitas angkut untuk 6 penumpang dengan kecepatan maksimal 25 Km/jam.
“Kendaraan ini berbasis listrik dengan energi yang tersimpan pada baterai, dengan motor penggerak sebesar 4 KW. Kemampuan jelajah GATe sekitar 50 km dan bisa diperpanjang dengan spesifikasi baterai yang lebih tinggi,”paparnya, Kamis (10/8).
Pada tahun 2020 produk ini telah digunakan di Terminal 3 Bandara Soekarana Hatta sebanyak 3 unit dan Bandara Yogyakarta International Airport sebanyak 1 unit. Selain itu, GATe juga telah diujicobakan di kawasan kampus UGM dan taman wisata Candi Borobudur.
GATe saat ini dikembangkan dengan tiga varian. Pertama, kendaraan dengan atap yang bisa mengangkut enam penumpang. Kedua, kendaraan tanpa atap dengan kapasitas empat penumpang. Terakhir, kendaraan dengan atap dengan kapasitas empat penumpang.
Arief mengatakan hadirnya kendaraan listrik GATe ini rupanya disambut baik oleh pasar. Saat ini sudah masuk sejumlah permintaan dari industri yang berada di Sulawesi, Solo, serta Jakarta.
“Targetnya dalam setahun bisa memproduksi 100 unit GATe. Sementara saat ini sudah ada 7 unit produk yang selesai dibuat,”ungkapnya.
Satu unit GATe dengan kapasitas enam penumpang dipasarkan seharag Rp200 juta. Sementara GATe dengan kapasitas empat penumpang dipasarkan Rp180 juta.
Hadirnya kendaraan listrik ini menjadi bukti nyata upaya UGM dalam mendukung pengembangan energi baru terbarukan berwawasan lingkungan. Pengembangan GATe juga mendukung pencapaian tujuan pembangun berkelanjutaan (SDGs) khususnya dalam mewujudkan energi bersih dan terjangkau melalui penggunaan energi listrik (SGDs 7), membangun infrastruktur, industri,dan inovasi yang tangguh (SGDs 9), membangun kota dan pemukiman yang berkelanjutan (SGDs 11) serta mengurangi dampak perubahan iklim akibat produksi gas karbon dari kendaraan berbahan bakar fosil (SDGS 13).
Rektor UGM, Prof. dr Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG (K), Ph.D., mengapresiasi pelucnuran GATe dalam e-katalog nasional. Ia berharap kendaraan listrik yang dikembangakn peeneliti UGM ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekaligus menjadi kebanggaan bangsa.
Ova mengatakan bahwa pengembangan GATe merupakan wujud komitmen UGM dalam menjalankan kegiatan tridarma yang telah menjadi amanah bagi institusi pendidikan. Karenanya UGM terus mendorong peneliti dan seluruh sivitasnya untuk melakukan inovasi tanpa henti serta memastikan ide-ide bisa terus tumbuh dan berkembang.
“GATe ini adalah produk inovsi yang ramah lingkungan yang menjadi bukti UGM berkomitmen melakukan penelitian yang dibutuhkan oleh masyarakat. Kami akan terus mendukung pengembangan kendaraan ini,”ucap Rektor.
Sementara Direktur Fasilitas Riset dan Rehabilitasi Pendidikan LPDP, Wisnu Sardjono Soenarso, menyampaikan komitmen untuk mendukung anak bangsa menjadi lebih maju dan berdaya saing melalui pembiayaan riset. Salah satunya seperti dalam pengembangan GATe LPDP memberikan pendanaan riset untuk pengembangan GATe dalam periode 2019-2023 sebesar Rp 11 miliar.
Ia pun berharap nantinya GATe dapat terus dikembangkan dengan versi terbaru dan sesuai dengan kebutuhan di pasaran. Misalnya, bisa dikembangkan dengan lebih ringan dan lebih cepat lagi.
“GATe ini dikembangkan dengan menggunakan komponen lokal (Tingkat kandungan Dalam Negeri/TKDN) sebesar 34 Persen. Dengan masuk di e-katalog harapannya bisa mempermudah pemerintah maupun dunia usaha melakukan pembelian,”katanya.
Pada acara peresmian produk GATe diuji coba kendaraan ini berkeliling kampus. Selain peluncuran GATe pada e-katalog turut diselenggarakan pameran yang menampilkan proses pengembangan produk dan proses produksi produk ini. Pada pameran ini juga ditampilkan beberapa produk pengembangan yang sejenis kendaraan listrik kebutuhan khusus yaitu G20G, Molev, dan Stadium. Mobil G20G adalah mobil yang dirancang untuk mensukseskan acara G20 pada tahun 2021. Produk ini sudah dibuat sebanyak 2 unit. Molev adalah kendaraan yang didesain untuk transportasi khusus di jalan Malioboro. Produk ini masih dalam prototipe. Sedangkan Stadium adalah kendaraan yang khusus didesain untuk mengangkut penumpang di area Stadion Sepak Bola. Kendaraan ini mempunyai kapasitas penumpang sampai 8 orang. Riset kendaraan listrik ini juga mengembangkan kendaraan listrik otomatis. Pada fase ini sudah dikembangkan kendaraan listrik yang dapat dikemudikan dari jarak jauh. Fase ini untuk mengawali pengembangan mobil listrik autonomous.
Penulis: Ika
Foto: Firsto