Padi Gadjah Mada Gogo Rancah atau lebih dikenal dengan nama Gamagora ini merupakan jenis varietas padi baru hasil budidaya dari peneliti Universitas Gadjah Mada. Saat ini padi tengah dipromosikan ke masyarakat luas di berbagai daerah. Untuk mengenalkan lebih dekat ke masyarakat, Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM menggelar Lomba Inovasi Olahan Nasi (Inosi) padi Gamagora. Padi Gamagora sendiri merupakan jenis padi yang dikembangkan oleh PIAT UGM untuk mengatasi masalah perubahan iklim. Kelebihan padi Gamagora dibanding jenis padi lainnya antara lain, mampu bertahan di kering tadah hujan, lebih tahan terhadap hama, serta tidak membutuhkan banyak pupuk dan air.
Ketua Panitia Inosi, Wawan Sarwanto lomba olahan nasio Gamagora ini memang diperuntukan agar masyarakat dapat mengenal dan mengolah padi Gamagora dengan inovasi olahan makanan yang dibuat oleh peserta.
Peserta Lomba olahan nasi beradu kreativitas dalam mengolah nasi Gamagora ini. Hasilnya, nasi Gamagora ternyata dapat diolah menjadi berbagai macam kuliner. Tim Nawasena dari Jurusan Tata Boga, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) memamerkan hasil karyanya berupa brownies berbahan dasar nasi. “Nasi yang kami gunakan terlebih dahulu dibekukan, baru kemudian dihaluskan sampai teksturnya seperti serbuk kelapa. Jadi selain enak dimakan, brownies ini juga gluten-free dan rendah gula,” jelas Helma, salah satu anggota Tim Nawasena dalam penutupan Agrifest 2024 di kawasan PIAT UGM, Kalitirto, Berbah, Sleman, Santu (7/9).
Berbeda dengan tim Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) UGM dengan sajian nasi hainan Gamagora. Karya Tim PSLH menggabungkan antara kuliner Indonesia, Cina dan Eropa. Nasi hainan disajikan bersama saus creamy mushroom dan gendar yang digoreng dengan tepung roti, sehingga menyerupai nugget. Indha Marta Raharja, salah satu perwakilan Tim PSLH mengaku senang bisa berpartisipasi dalam Lomba Inosi Agrifest 2024. “Kami merasa senang bisa hadir untuk memeriahkan acara Agrifest 2024. Semoga ke depannya, acara ini dapat terus dilanjutkan dan dikembangkan,” ujar Indha.
Selain Lomba Inosi, PIAT UGM membagikan hasil tani dan ternak pada masyarakat dalam bentuk doorprize. Produk-produk yang dibagikan berupa telur, ayam, beras, dan susu hasil olahan agrokompleks UGM. Acara ini juga mengundang seluruh fakultas UGM dalam kluster agrokompleks dan UMKM untuk mengisi pameran. Terdapat lebih dari 20 stan pameran yang bisa dikunjungi. Ada juga makanan dan minuman yang diisi oleh mitra-mitra UMKM dari kalangan masyarakat.
Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM menggelar Agrifest 2024 sebagai salah satu rangkaian Dies Natalis ke-75 UGM. Ajang sekaligus wadah kreasi kluster agrokompleks ini diselenggarakan pada 5-7 September 2024 bersama mitra-mitra UMKM dan masyarakat. Gelaran ini resmi ditutup dengan meriah pada Sabtu (7/9) di lokasi PIAT UGM, Kecamatan Berbah, Sleman, Yogyakarta.
Agrifest 2024 mengangkat tema “Seeding Ideas, Growing Future: Adaptasi Era Disrupsi Teknologi Sektor Pertanian untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan Bangsa” yang menekankan pada adaptasi pertanian melalui teknologi. Dalam acara ini terdapat berbagai kegiatan menarik, seperti talkshow agroteknologi, pameran inovasi agroteknologi, pameran demplot pertanian, sampai Lomba Inovasi Nasi (INOSI). Seluruh kegiatan diikuti dengan antusias oleh masyarakat setempat dan kelompok petani guna meningkatkan kompetensi dan efisiensi hasil tani.
Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG., Ph.D. terlihat turut berkunjung di penutupan Agrifest 2024 menyambut baik kegiatan tersebut yang menurutnya salah satu bentuk kontribusi UGM dalam meningkatkan literasi masyarakat tentang agrokompleks. Ova berharap masyarakat dapat memahami pentingnya gizi dalam pangan, tidak hanya dalam produksinya saja. Agrifest 2024 diharapkan dapat mengelaborasi pentingnya pengembangan sektor pertanian untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan.
Penulis : Tasya
Editor : Gusti Grehenson