Rektor Universitas Gadjah Mada mewisuda 1.541 lulusan Program Sarjana, Program Sarjana Terapan; dan Program Diploma Tiga, termasuk 10 wisudawan dari Warga Negara Asing. Terdiri terdiri atas 1.190 lulusan Sarjana, 347 lulusan Sarjana Terapan, 1 lulusan dari Program Diploma Tiga, dan 3 lulusan periode sebelumnya yang mengikuti prosesi wisuda periode ini.
Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp. OG (K)., Ph.D., dalam pidato sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada para wisudawan yang telah meraih prestasi membanggakan dan telah resmi menjadi bagian dari keluarga besar alumni Universitas Gadjah Mada. “Jagalah nama baik dan rasa cinta terhadap almamater di manapun Saudara sekalian berada,” kata Rektor.
Rektor Ova menyebutkan hingga saat ini jumlah alumni UGM mencapai lebih dari 375 ribu. Tersebar di berbagai pelosok negeri hingga mancanegara. “Kita patut senang dan bangga dengan alumni kita yang telah mengabdi di area tertinggal, terdepan dan terluar,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Rektor juga menyebutkan nama Presiden Joko Widodo sebagai alumnus dari Fakultas Kehutanan yang kini tengah memimpin Republik Indonesia dalam waktu dua periode. “Kita juga patut berbangga karena alumnus dari Kampus Biru dan Kampus Kerakyatan ini menjadi pemimpin nomor satu di negeri ini, Presiden Ir. Joko Widodo. Beliau merupakan salah satu alumnus dari Fakultas Kehutanan,” jelasnya.
Menurut Rektor, Joko Widodo merupakan salah satu lulusan yang berhasil menjadi pemimpin bangsa. Ia pun berharap UGM terus melahirkan calon pemimpin di masa mendatang untuk membawa pembangunan Indonesia lebih maju dan berkembang. “Ke depan, kita ingin, semakin banyak calon pemimpin yang lahir dari kampus ini. Sebab, republik ini membutuhkan sumbangsih pemikiran dan kontribusi dari alumnus UGM yang memiliki visi dan pandangan jauh ke depan,” ujarnya.
Rektor juga sempat menyinggung bahwa HUT ke-78 Kemerdekaan RI memberikan makna adanya kedaulatan sepenuhnya bagi sebuah negara untuk mengelola dan menggerakkan seluruh roda pembangunan bangsa. Dikatakan Rektor, pemerintah tengah bekerja keras untuk melakukan hilirisasi dari produk tambang kita seperti nikel dan bauksit. Bahkan, tembaga dan timah juga dilarang ekspor sebelum dilakukan hilirisasi di dalam negeri. “Semua itu dilakukan agar hasil produk mineral dan sumber daya alam kita yang lain lagi tidak dijual mentah sehingga mendapatkan nilai tambah ekonomi kita,” tegasnya.
Rektor juga mengutip pidato kenegaraan Presiden RI saat peringatan kemerdekaan RI yang menyampaikan bahwa Indonesia berpeluang meraih Indonesia Emas 2045. Di tahun tersebut Indonesia diharapkan bisa keluar dari middle income trap agar setara dengan negara berpendapatan tinggi. “Peluang tersebut bisa kita raih jika kita mampu bersatu menjaga mentalitas ataupun keluhuran budi pekerti, mengasah nurani, bertransformasi, melangkah maju, serta meraih peluang dengan langkah strategis dalam setiap kesempatan,” katanya.
Sejauh ini Indonesia telah mendapatkan kepercayaan internasional dengan adanya pengakuan akan kredibilitas dan kedaulatan negara. Indonesia telah berhasil memimpin Presidensi G-20 dan sukses menjadi tuan rumah pada tahun lalu. Bahkan, tahun 2023 ini Indonesia memegang Keketuaan ASEAN. “Yang patut kita banggakan, Indonesia juga ditunjuk oleh FIFA menjadi tuan rumah untuk penghelatan Piala Dunia U-17 pada bulan November hingga Desember mendatang,”
Menurut Rektor, semangat kemerdekaan tahun ini setidaknya mampu mendorong optimisme kita semua untuk bisa turut serta mendorong capaian pembangunan bangsa, di mana kesiapan SDM unggul menjadi fokus di dalamnya.
Kepada para lulusan baru Rektor berpesan agar menjadi sosok pribadi terpelajar yang akan menjadi ujung tombak kekuatan negeri ini untuk menyongsong masa depan yang lebih baik. “Kami percaya bahwa bekal pengetahuan dan kompetensi yang Saudara sekalian miliki saat ini mampu menjadi daya kekuatan tersendiri bagi terwujudnya transformasi negeri ini,” pesannya.
Seperti diketahui, UGM kali ini mewisuda 1.541 lulusan Program Sarjana, Program Sarjana Terapan; dan Program Diploma Tiga. Untuk lulusan Program Sarjana, terdapat wisudawan penerima beasiswa Bidik Misi/Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K) sejumlah 466 wisudawan. Sementara lulusan yang berasal dari daerah 3T untuk program Sarjana sejumlah 95 wisudawan.
Masa studi rata-rata lulusan program Sarjana periode ini adalah 4 tahun, dan waktu studi tercepat diraih oleh Safira Tafani Cholisi dari FISIPOL yang lulus dalam waktu 3 tahun 2 bulan 5 hari. Usia rata-rata lulusan Program Sarjana adalah 22 tahun 6 bulan 15 hari. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rata-rata untuk lulusan Program Sarjana adalah 3,57. Yang berpredikat Pujian 1.921 lulusan (68,75%), yang berpredikat Sangat Memuaskan 783 lulusan (28,02%) dan yang berpredikat Memuaskan 47 lulusan (1,68%), serta yang lulus tanpa predikat 43 lulusan (1,54%).
IPK tertinggi lulusan program Sarjana periode ini diraih oleh Syallom Gita Maharani dari Program Studi Biologi, Fakultas Biologi, dengan IPK 3,99 sekaligus berpredikat Pujian yang diwisuda hari ini tanggal 23 Agustus 2023. Untuk Lulusan Program Sarjana Terapan, rerata masa studi Program Sarjana Terapan periode ini adalah 4 tahun, dan waktu studi tersingkat diraih oleh Yusifa Oktria Sageta dari Program Studi Teknologi Rekayasa Internet, Sekolah Vokasi yang menyelesaikan studi dalam waktu 3 tahun 10 bulan 8 hari.
Usia rata-rata untuk lulusan Program Sarjana Terapan adalah 22 tahun 6 bulan 16 hari. Lulusan termuda diraih oleh Muhammad Arief Wibowo, dari Program Studi Teknologi Rekayasa Elektro, Sekolah Vokasi dengan usia 20 tahun 6 bulan 30 hari. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rata-rata untuk lulusan Program Sarjana Terapan periode ini adalah 3,68. Wisudawan yang berpredikat Pujian sebanyak 189 lulusan (54,47%), yang berpredikat Sangat Memuaskan 158 lulusan (45,53%) IPK tertinggi diraih oleh Risma Mariana Gultom dari Program Studi Akuntansi Sektor Publik, Sekolah Vokasi dengan IPK 3,99.
Penulis : Gusti Grehenson
Foto. : Firsto