Pusat Studi Bencana Alam (PSBA) UGM memberikan pendampingan kepada empat kelompok masyarakat yang terpilih menjadi inovator lokal dalam penanggulangan bencana.
Pendampingan dilakukan selama kurang lebih satu bulan mulai 9 Agustus sampai 11 September 2023. Empat kelompok tersebut adalah Karang Taruna Primagandung Dusun Nganjir, Desa Karangsari, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul, SHG Unggul Jiwa Desa Kaligintung, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo, SHG Luhur Jiwo Kalurahan Sidoluhur, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, dan Petani Milenial Ngoro-oro, Desa Giriasih, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunungkidul. Keempat kelompok tersebut terpilih melalui program Ide Inovasi untuk Ideaksi yang diselenggraakan YAKKUM Emergency Unit (YEU) dengan dukungan dari Elrha, Start Network, dan Asian Disaster Reduction and Response Network (ADRRN) Tokyo Innovation Hub.
Humas PSBA UGM, Noviyanti Listyaningrum, menyampaikan keempat kelompok tersebut mengangkat permasalahan diantaranya persoalan fisik berupa ancaman banjir, longsor, kekeringan, serangan hewan yakni kera ekor panjang serta permasalahan non-fisik seperti penurunan produktivitas ekonomi pascapandemi, stunting, dan kelompok rentan Orang dengan Disabilitas Psikososial (OdDP). PSBA UGM dalam hal ini diberikan kepercayaan untuk melakukan pendampingan bagi keempat kelompok masyarakat tersebut mulai dari survei lapangan, diskusi, pencermatan dan pemolesan isi proposal, serta pelaporan kepada YEU.
“Dalam hal ini PSBA berlaku menjembatani kelompok inovator dalam penyusunan proposal terutama dalam penggunaan istilah kebencanaan yang lebih sesuai,”tuturnya.
Ia berharap nantinya berbagai ide aksi yang digagas kelompok masyarakat tersebut dapat terealisasi dengan baik. Dengan begitu upaya meningkatkan aksesibilitas, akuntabilitas, dan pelibatan kelompok rentan dalam kesiapsiagaan bencana dan tanggap darurat bisa terimplementasikan dengan baik di masyarakat.
Penulis: Humas PSBA UGM; Editor: Ika
Foto: Dok. PSBA UGM