Tidak kurang dari 150 pakar geoinformasi dari seluruh dunia hadir dalam the 8th Geoinformation Science Symposium 2023 di Fakultas Geografi UGM.
Dalam kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, 28-30 Agustus ini diikuti peserta dari Filipina, India, Indonesia, Swedia, Jepang, Taiwan, Australia, Belanda, dan Korea Selatan. Mereka mempresentasikan dan mendiskusikan bersama hasil riset tentang geoinformasi.
Ketua simposium, Prof. Dr. Pramaditya Wicaksono, S.Si., M.Sc., menyampaikan simposium ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali melalui kerja sama antara Departemen Ilmu Informasi Geografis, Fakultas Geografi, UGM, dengan Ikatan Geograf Indonesia (IGI).
“Simposium ini diikuti ratusan pakar dari berbagai belahan dunia. Ini mencerminkan sinergi global yang mendorong kemajuan dalam bidang ilmu geoinformasi,” tuturnya dalam rilis yang diterima Kamis (7/9).
Simposium menghadirkan pembicara seperti Prof. Menno-Jan Krak (University Of Twente, Belanda), Assoc. Prof. Chris Roelfsema (The University of Queensland, Australia), Dr. Ariel C. Blanco (Philippine Space Agency – PhilSA), Prof. Muhammad Kamal (UGM, Indonesia), Dr. Yuichi Sakai (Utsunomiya University, Jepang), dan Dr. Park Hansan (MTCRC, Korea Selatan). Sebelumnya simposium dibuka oleh Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., dan sambutan dari Wakil Presiden IGI, Prof. M. Baiquni, dan Dekan Fakultas Geografi UGM, Dr. Danang Sri Hadmoko, M.Sc.
Prama mengungkapkan simposium ini mendapatkan respons positif dari komunitas geoinformasi global. Setidaknya ada 122 abstrak yang dikirim dan sebanyak 85 paper terpilih untuk dipresentasikan dalam kegiatan ini mencakup berbagai topik ilmu geoinformasi. Keragaman gagasan dan sudut pandang dalam koleksi penelitian membuat diskusi berlangsung hangat dan banyak inovasi yang dimunculkan.
“Simposium ini diharapkan dapat menjadi katalisator pertukaran gagasan, kemitraan lintas disiplin ilmu, dan memberikan wawasan baru terkait geoinfromasi,” ucapnya.
Lebih lanjut Prama mengatakan dalam rangkaian simposium turut diadakan kompetisi Sistem Informasi Geografi (SIG) dan kompetisi pemetaan bagi mahasiswa pada 29-30 Agustus 2023. Simposium tahu ini juga diselenggarakan bersamaan dengan perayaan Lustrum ke-12 Fakultas Geografi UGM. Hal ini menandakan perjalanan pengetahuan pengetahuan geografi dan kemajuan geospasial selama bertahun-tahun.
Sementara menyikapi perkembangan lanskap acara global yang terus berubah, Prama mengatakan bahwa penyelenggaraan simposium mengadopsi format hibrid sehingga memungkinkan partisipasi secara fisik dan virtual. Pendekatan ini sejalan dengan komitmen UGM terhadap inklusivitas dan peningkatan batas-batas geografis dalam pertukaran pengetahuan.
Penulis: Ika