Sailal Arimi dari Bappeda Kabupaten Nagan Raya dinyatakan lulus Program Doktor Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada. Dalam ujiannya yang berlangsung secara daring, Rabu (6/9) ia mempertahankan disertasi berjudul Esai Tentang Modal Insani dan Kaitannya Dengan Kemiskinan Rumah Tangga Perdesaan dI Indonesia.
Sailal menuturkan kemiskinan dan keterbatasan modal insani dalam dimensi pendidikan merupakan dua masalah yang serius di Indonesia khususnya di perdesaan. Sampai saat ini desa masih menjadi lumbung kemiskinan di Indonesia.
Secara rata-rata capaian pendidikan penduduk di perdesaan tergolong rendah di mana lama sekolah kepala rumah tangga miskin di perdesaan masih di bawah enam tahun atau tidak menamatkan pendidikan sekolah dasar (SD). Sementara menurut konsep lingkaran kemiskinan (vicious circle of poverty), kemiskinan dan pendidikan merupakan dua faktor yang saling terkait satu sama lain, satu sisi pendidikan dapat menjadi diterminan dari kemiskinan, namun di sisi lain kemiskinan dapat menjadi penyebab rendahnya capaian hasil pendidikan.
Karenanya penelitian yang ia lakukan bertujuan menganalisis keterkaitan antara pendidikan dan kemiskinan rumah tangga perdesaan di Indonesia. Pada tahap pertama studi menganalisis dampak pendidikan terhadap kemiskinan rumah tangga perdesaan di Indonesia, kemudian pada tahap selanjutnya studi ini akan menganalisis dampak kemiskinan terhadap hasil pendidikan anak dalam rumah tangga perdesaan di Indonesia.
“Dengan demikian secara keseluruhan disertasi ini mencoba menganalisis fonomena lingkaran kemiskinan dalam sebuah rumah tangga perdesaan di Indonesia,” ujar Sailal dalam ujiannya.
Dalam penelitiannya, Sailal menggunakan teknik estimasi Pooled OLS dan variabel instrumen (IV). Data penelitian bersumber data IFLS yaitu data IFLS-4 tahun 2007 dan IFLS-5 tahun 2014. Disamping itu penelitian ini juga menggunakan data curah hujan dari Climate Hazards Group Infrared Precipitation with Station (CHRIPS) tahun 2007 dan 2014 sebagai instrument dari variabel kemiskinan.
“Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan kepala rumah tangga yang diukur dengan years of education dan level of education sama-sama memberikan dampak negatif dan signifikan tehadap kamiskinan moneter dan multidimensi rumah tangga perdesaan di Indonesia,” ucapnya.
Hasil kajian juga menemukan bahwa kemiskinan multidimensi yang dialami oleh rumah tangga perdesaan memberikan dampak negatif dan signifikan terhadap hasil pendidikan yang diukur dengan test scores maupun dengan years of education. Sementara kemiskinan moneter hanya memberikan dampak negatif dan signifikan terhadap test scores dan tidak memberi dampak signifikan pada years of education.
Berdasarkan hasil analisis dari keseluruhan studi, ditemukan adanya fonomena lingkaran kemiskinan dalam rumah tangga miskin moneter dan miskin mutidimensi di perdesaan Indonesia, ketika indikator pembentukan modal dalam rumah tangga perdesaan menggunakan ukuran modal insani khususnya dimensi pendidikan.
Sailal berkesimpulan tentang dampak pendidikan terhadap kemiskinan rumah tangga perdesaan di Indonesia menunjukkan bahwa pendidikan kepala rumah tangga yang diukur dengan years of education dan level of education sama-sama memberikan dampak negatif dan signifikan terhadap kamiskinan moneter dan multidimensi rumah tangga perdesaan di Indonesia. Hasil studi tentang dampak pendidikan terhadap kemiskinan mengungkapkan pendidikan kepala rumah tangga yang diukur dari years of education dan level of education memberikan dampak yang relatif lebih kuat terhadap rumah tangga yang miskin multidimensi dibandingkan dengan rumah tangga yang miskin moneter.
“Hal ini dapat kita amati dari perbandingan besaran koefisien pendidikan yang di hasilkan dari kedua estimasi tersebut,” katanya.
Sementara tentang dampak kemiskinan terhadap hasil pendidikan anak dalam rumah tangga perdesaan di Indonesia menunjukkan kemiskinan multidimensi yang dialami oleh rumah tangga perdesaan memberikan dampak negatif dan signifikan terhadap hasil pendidikan anak yang diukur dengan test scores dan years 37 of education. Sedangkan kemiskinan moneter hanya memberikan dampak yang signifikan terhadap test scores anak dan tidak memberi dampak signifikan pada years of education mereka.
Hasil studi tentang dampak kemiskinan terhadap hasil pendidikan anak mengungkapkan rumah tangga perdesaan yang mengalami kemiskinan moneter memberikan dampak yang lebih kuat terhadap hasil pendidikan anak mereka yang diukur dengan test scores dibandingkan dengan rumah tangga miskin multidimensi. Hal ini dapat dipahami dalam konteks Indonesia dimana nilai rupiah lebih sensitif untuk rumah tangga miskin.
“Berdasarkan hasil analisis dari keseluruhan studi, ditemukan adanya fonomena lingkaran kemiskinan dalam rumah tangga miskin di perdesaan Indonesia, ketika indikator pembentukan modal dalam rumah tangga perdesaan menggunakan ukuran modal insani khususnya dimensi pendidikan,” paparnya.
Penulis : Agung Nugroho