Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada dalam dua tahun terakhir melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di wilayah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Berbagai program dijalankan oleh sivitas akademika SV UGM dalam rangka meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga sekaligus berupaya menurunkan jumlah angka kemiskinan. Beberapa program yang dijalankan meliputi pelatihan teknologi informasi, pelatihan pengembangan potensi pariwisata, bantuan mesin produksi untuk masyarakat, pengembangan ekonomi kerakyatan, dan pengolahan sampah.
Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Dr. Wiryanta, S.T., M.T. melaporkan bahwa selama dua tahun terakhir, SV UGM telah berkontribusi dalam mengurangi kemiskinan dan meningkatkan mutu pertumbuhan ekonomi yang ada di Kulon Progo. “Kami melakukan pengabdian di 11 kelurahan di Kulon Progo yang teridentifikasi sebagai daerah dengan dengan kemiskinan ekstrem,” kata Wiryanta dalam Seminar Nasional Hasil-Hasil Pengabdian kepada Masyarakat (SNH2PM) 2024 dan Expo Pengabdian yang bertajuk “Inovasi untuk Pengurangan Angka Kemiskinan dan Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah”, Sabtu (9/11).
Wiryanta menyebutkan, untuk melaksanakan program di 11 kelurahan tersebut, pihaknya menggelontorkan dana sebesar Rp 1 miliar. “Total ada Rp1.010.000.000 yang sudah dikeluarkan dan sebanyak 75% pengabdian yang dilakukan SV UGM tahun ini terletak di Kulon Progo,” ujar Wiryanta.
Dekan Sekolah Vokasi, UGM, Prof. Dr.-Ing. Ir. Agus Maryono, IPM, ASEAN. Eng., menuturkan program pengabdian yang dilaksanakan diarahkan untuk memberikan solusi kepada permasalahan sosial dan ekonomi masyarakat Kulon Progo. “Misalnya, kami membantu masyarakat dalam membuat penyerapan air hujan sederhana untuk mengatasi kekeringan,” ujarnya.
Selain itu, Agus menambahkan pihaknya juga ikut membantu masyarakat dalam membuat inovasi produk UMKM dan juga manajemen usaha yang dikuatkan pada anak muda. Menurutnya, program-program yang sudah dilaksanakan oleh SV UGM sesuai dengan program yang dicanangkan oleh pemerintahan baru seperti swasembada pangan, penyediaan air bersih, pengentasan kemiskinan, dan pelayanan edukasi dan kesehatan.
Triyono, S.IP., M.Si. sebagai Sekretariat Daerah Kabupaten Kulon Progomemberikan apresiasi pada SV UGM yang sudah banyak berkontribusi bagi kemajuan Kulon Progo. Ia menyebut kontribusi tersebut mampu memotivasi pemerintah untuk menyambut perhatian dari SV dengan melanjutkan teknologi yang dikembangkan dan bisa membantu masyarakat.
Selain itu, Triyono juga mengapresiasi adanya Gedung Field Research Center (FRC) UGM. Ia berharap keberadaan gedung ini menggerakkan roda perekonomian dengan kehadiran mahasiswa UGM di Kulon Progo.
Di sesi seminar, Kepala Bappeda DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, S.T., M.T., menyebutkan angka kemiskinan di DIY terus mengalami tren penurunan setiap tahunnya. “Data menunjukkan kinerja yang sangat baik dari pemerintah yang dapat menurunkan angka kemiskinan ekstrim dari 2,63% pada tahun 2021 menjadi 0,85% di tahun 2024,” sebut Made.
Sejumlah strategi telah dijalankan pemerintah guna menghapuskan kemiskinan ekstrim diantaranya menurunkan beban pengeluaran, meningkatkan produktivitas dan pendapatan serta meminimalkan wilayah kantong kemiskinan.
Penulis : Lazuardi
Editor : Gusti Grehenson