Tim Smart Agriculture UGM meraih juara pertama dalam kompetisi Business Plan Competition yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KM UGM yang bertajuk EKRAF International Essay Competition belum lama ini.
Tim beranggotakan Fathuzaky Setyawan, Malyasandi Firdaus, Mario Felix Silalahi yang merupakan mahasiswa Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem dan peneliti Smart Agriculture Research, Fakultas Teknologi Pertanian UGM. Mereka berhasil menyabet juara menyisihkan 35 tim lain dengan mengusung ide bisnis tentang model Teknologi bioflok yang revolusioner dalam dunia budi daya ikan modern.
Fathuzaky menjelaskan konsep inovatif ini berfokus pada penggunaan koloni mikroorganisme dalam air sebagai filter alami guna menjaga kualitas air serta mendukung pertumbuhan ikan. Konsep ini kemudian diimplementasikan dalam model bisnis yang diberi nama “Tilapia Labs”.
“Salah satu keunggulan utama dari ide bisnis “Tilapia Labs” terletak pada efisiensi produksi serta dampak positifnya terhadap keberlanjutan ekosistem perairan di sekitarnya,”terangnya.
Metode bioflok yang diusung ini dapat mengurangi penggunaan air dengan meminimalkan penggantian air secara berkala dalam sistem budi daya ikan. Selain itu, sistem ini mampu menciptakan kondisi air yang optimal. Dengan begitu, akan berkontribusi pada percepatan pertumbuhan ikan.
“Selain itu juga bisa mengurangi kandungan amonia serta limbah organik dari buangan budi daya yang dapat merusak ekosistem perairan seperti pencemaran air, perluasan alga, dan penyebaran penyakit ikan,”tuturnya.
Sementara Mario menyampaikan bahwa DIY merupakan wilayah yang potensial untuk dilakukan budi daya ikan terutama ikan nila. Sebab, permintaan terhadap ikan nila untuk konsumi menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Melalui budi daya ikan nila dengan konsep bioflok memberikan beragam keuntungan. Ikan nila yang dihasilkan tidak hanya memiliki daging yang lebih padat namun memiliki aroma yang lebih segar. Tak kalah penting, ikan hasil budi daya juga kaya akan kandungan probiotik. Hal tersebut menjadi nilai tambah yang dapat mendukung pemasaran produk Tilapia Labs secara efektif di pasar lokal.
“Adanya ide inovatif seperti Teknologi bioflok, diharapkan dapat terbuka peluang bagi pengembangan model budi daya yang ramah lingkungan serta mampu memberikan manfaat ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat lokal,”imbuh Malyasandi.
Penulis: Ika
Foto: Tim Smart Agriculture