Universitas Kyushu memiliki perjanjian bilateral di tingkat universitas dengan Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada dan Intitut Teknologi Bandung (ITB) untuk kerja sama akademik, program penelitian bersama dan program pertukaran staf dan mahasiswa di tingkat fakultas. Kerja sama antara Kyushu University dengan perguruan tinggi di Indonesia berfokus pada bidang keilmuan.
Diantaranya bidang ilmu teknik, pertanian, kehutanan, geografi, matematika dan ilmu pengetahuan alam serta seni dan desain. Juga di bidang kedokteran, ilmu kedokteran gigi, kimia dan kimia terapan, studi sosial dan budaya, arsitektur dan disain perkotaan, hukum dan lain-lain.
“Total ada 50 institusi telah bekerja sama dengan para peneliti di Kyushu University dengan total 624 co-outhored publication dari tahun 2011 hingga 2020,” ujar Prof. Akira Harata, Senior Vice President of Kyushu University, saat mengawali kegiatan Kyushu University Forum berjudul Kyudai Now di UC UGM, Selasa (29/8).
Akira Harata menuturkan berbagai kerja sama tersebut menunjukkan kuatnya kerja sama Kyushu University dan perguruan tinggi di Indonesia serta peluang untuk memperlebar kerja sama lebih luas. Karenanya mereka datang kembali ke UGM untuk mengajak civitas akademika UGM dan perguruan tinggi sekitar melakukan kerja bersama dalam bidang pendidikan dan penelitian.
Ir. Wiratni Budhijanto, S.T., M.T., Ph.D., IPM., Sekretaris Direktorat Kemitraan dan Relasi Global UGM, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan Kyudai Now. Menurutnya kegiatan ini bisa diselenggarakan secara berinteraksi langsung setelah beberapa waktu lalu hanya melalui daring.
“Ini menjadi forum untuk mengawali lagi interaksi secara langsung para ilmuwan UGM dan Kyushu University,” ujarnya.
Wiratni menyampaikan ada best praktis yang diberikan para peneliti Jepang terhadap penanganan pengelolaan komunitas Sungai Code Yogyakarta. Dengan mengirim tim dan teknologi sederhana mampu menjawab apa yang menjadi kebutuhan masyarakat sekitar kali Code.
“Dengan tim dan teknologi untuk mengkaji mampu menghasilkan penataan kali Code semakin lebih baik. Dengan melibatkan peneliti dan mahasiswa dengan menerapkan teknologi mampu membangun kali Code agar lebih menguntungkan untuk masyarakat,” katanya.
Dengan memberikan pendidikan dan penelitian secara maksimal maka akan menghasilkan keuntungan bagi masyarakat dan hasilnya sudah terlihat tampilan kota saat ini semakin indah dan menarik untuk mengundang turis datang. Apalagi dengan jarak 1 km dari kali Code, Malioboro terlihat cantik dan bernuansa budaya.
Wiratni menambahkan Indonesia merupakan supermarket bencana sehingga bencana apapun bisa ditemui di sini. Karenanya sebagai negara kepulauan yang kaya akan sumber daya alam Indonesia juga sangat berisiko terhadap bencana.
“Karenanya masyarakat sudah sangat terbiasa dengan kondisi alamnya yang unik, karenanya UGM yang berdiri sejak tahun 1949 selalu berusaha mencari solusi terhadap masalah yang dihadapi bangsa ini,” tuturnya.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Donnie