Wisuda menjadi momen yang sangat ditunggu oleh para mahasiswa maupun orang tua. Betapa tidak, saat menyaksikan Rektor atau Dekan menyerahkan ijazah seraya mengenakan toga menjadi hari yang paling bersejarah dan kenangan yang tidak akan terlupakan. Namun begitu, prosesi wisuda juga menjadi ajang refleksi atas perjalanan akademis sekaligus titik awal bagi pengabdian dalam memberikan kontribusi bagi pembangunan bangsa. Hal itu dikemukakan Direktur Jasa Raharja sekaligus Wakil Bendahara Umum Kagama, Rivan Achmad Purwantoro, dalam sambutan di prosesi wisuda hari kedua program Sarjana dan Sarjana Terapan UGM, Kamis (21/11), di Grha Sabha Pramana.
Alumnus Fakultas Filsafat UGM ini menyampaikan pesan mewakili Pengurus Pusat Kagama bahwa 2.049 lulusan baru UGM kali yang resmi menjadi bagian dari keluarga besar alumni UGM. Menurutnya, Kagama adalah rumah yang menyatukan dan membahagiakan untuk para alumnus UGM. “Sebagai alumni, Saudara diharapkan menjaga nama baik almamater, menjalin hubungan yang harmonis dengan alumni lintas fakultas, dan berkontribusi untuk Indonesia,” ujarnya.
Rivan kemudian menyampaikan tiga nilai utama yang selalu dipegang para anggota Kagama, yaitu guyub (kebersamaan), rukun (harmoni), dan migunani (bermanfaat). Ia berharap para lulusan dapat memberikan kontribusi terbaik kepada bangsa Indonesia sesuai dengan nilai-nilai ke-UGM-an. Meski tantangan masa depan mungkin akan terasa berat, tetapi rasa syukur dan kebersamaan akan menjadi kekuatan bagi para lulusan. “Anda memasuki masa perjuangan, namun jangan pernah melupakan rasa syukur, nikmati prosesi wisuda hari ini buat memori positif. Saat anda nanti mengalami kesulitan, Anda selalu ingat akan perjuangan ini,” katanya.
Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D., dalam pidato sambutannya menyampaikan apresiasi yang besar kepada para wisudawan dan wisudawati atas capaian akademis yang mereka raih. Ia mengingatkan bahwa gelar yang diraih bukanlah akhir, melainkan langkah awal untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Dikatakan Rektor, Universitas memiliki peran strategis dalam mencetak sumber daya manusia unggul, berintegritas, dan bermoral. Sehingga para lulusan diharapkan untuk tidak hanya menjadi insan yang kreatif dan inovatif, tetapi juga berdaya saing dalam menghadapi tantangan global. “Gunakan ilmu yang Saudara miliki untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa yang berkelanjutan, sesuai dengan cita-cita Pancasila dan visi Indonesia,” tutur sang Rektor.
Hanani Safira Zildan, lulusan Fakultas Kehutanan UGM, menyampaikan kesan dan pesan mewakili para wisudawan. Ia mengenang perjalanan akademis para lulusan yang penuh dengan tantangan, tetapi juga memberikan pelajaran berharga. Dengan berbagai latar belakang dan membawa nilai-nilai yang berbeda, dalam perjalanan menempuh pendidikan, Harnani mengungkapkan bahwa mereka belajar untuk bisa bertahan di tengah kesulitan, menghargai perbedaan, dan berkontribusi untuk masyarakat lewat KKN-PPM. “Semua itu membuat kami menjadi individu yang lebih tangguh, berintegritas, dan bijaksana,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan bahwa pencapaian ini tidak lepas dari dukungan keluarga, pengajar, dan seluruh civitas akademika UGM. “Toga yang kami kenakan ini adalah simbol perjuangan dan pengorbanan. Kami siap menghadapi tantangan berikutnya dengan percaya diri. Tiada hasil yang mengkhianati usaha,” ungkap Hanani.
Prosesi wisuda ini menjadi pengingat bahwa peran UGM tidak berhenti pada mendidik, tetapi juga pada memastikan lulusannya menjadi agen perubahan. Dengan integritas dan kompetensi yang telah diasah, para lulusan diharapkan mampu menghadapi tantangan global dan memberikan kontribusi nyata untuk bangsa. “Saya turut mendoakan semoga seluruh lulusan UGM yang diwisuda hari ini menjadi pribadi berkarakter unggul, berintegritas, dan berdaya saing,” pungkas Rektor dengan penuh harapan.
Penulis : Lintang
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Firsto