Untuk lebih membangun kedekatan hubungan, Pertamina Hulu Rokan (PHR), Keluarga Besar UGM mengadakan acara Ramah Tamah. Acara ramah tamah yang berlangsung akrab dan hangat berlangsung di Hotel Arya Duta, Pekanbaru, Sabtu malam (15/10).
Acara ramah tamah diikuti para alumni UGM yang bekerja di PHR dan para orang tua yang menyekolahkan anaknya di UGM. Berbagai informasi mengalir dari pimpinan UGM dan Kagama terkait perkembangan kampus UGM saat ini.
Seno Mulyo Adjie mewakili Pertamina Hulu Rokan menyampaikan banyak alumni UGM yang bekerja di PHR wilayah Rokan. Tidak sedikit dari mereka yang bekerja di PHR ini kemudian juga menyekolahkan anaknya di UGM
“Di sini semua itu keluarga alumni UGM dan saya termasuk keluarga UGM karena anak dan istri dari UGM semuanya. Istri lulus dari FTP jurusan PHP, anak pertama dari Fisipol UGM Departemen Hubungan Internasional dan anak kedua Teknik Kimia,” ujarnya.
Seno menuturkan betapa dinamisnya PHR saat ini setelah dikelola oleh bumi pertiwi setelah sebelumnya oleh operator asing. Dengan luas kerja mencapai 6.400 km atau seluas 10 kali luasan DKI menjadikan operasional PHR sangat kompleks.
Dari semula yang hanya 6 rig pengeboran kini mencapai posisi 23 rig pengeboran. Dengan angka tersebut menjadikan PHR sebagai yang terbanyak di Indonesia atau Asia Tenggara dalam pengeboran minyak saat ini.
“Tentunya kami berterima kasih kepada pemerintah pusat dan UGM atas supportnya luar biasa dan partnershipnya saat ini luar biasa,” katanya.
Semua ini, menurut Seno adalah sebagai kelanjutan atau kesinambungan karena sebelumnya ikatan PHR dan UGM sudah dimulai oleh para pendahulu di tahun 1970-1980an. Bahkan, pada saat itu sempat terbentuk Kagama unit Caltex.
“Itu mungkin satu-satunya cabang Kagama waktu itu. Bahkan, Kagama Riau pada waktu mungkin malah belum terbentuk,” ucapnya.
Soal partnershipnya, banyak sekali yang sudah dilakukan. Untuk saat ini yang on going adalah adanya PHR Goes to Campus, kemudian kolaborasi swakelola studi pengolahan tanah dan ada kerja sama dengan tim Sodec (Social Development Community) UGM.
Bersama Sodec UGM ini melakukan pengelolaan karena adanya peningkatan produksi di wilayah kerja Rokan yang berdampak pada produksi air yang juga meningkat. Kenyataan PHR wilayah Rokan tidak hanya memproduksi minyak tapi juga produksi air. Begitulah gambaran dari beberapa aktivitas kolaborasi PHR dan UGM.
“Tentunya sekali lagi kami dari PHR berterima kasih pada UGM dan Kagama atas support selama ini dan harapannya ini akan terus terjalin dengan baik dan dapat diteruskan dalam upaya pencapaian ketahan energi nasional karena sudah dicanangkan di tahun 2030 produksinya mencapai 1 juta barel di Indonesia,” terangnya.
Prof. dr. Ova Emilia, M.Med. Ed., Sp.OG(K) mengungkapkan Indonesia sedang menghadapi sebuah tantangan yaitu menyiapkan sumber daya manusia yang siap pakai. Sumber daya manusia yang tidak memiliki masa tunggu lama untuk dapat bekerja.
Untuk itu, katanya, banyak kampus di Indonesia saat ini membuka program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Terkait hal tersebut maka banyak mahasiswa kemudian dikirim untuk magang atau bahkan mengundang para praktisi mengajar ke institusi-institusi pendidikan.
“Ini upaya-upaya kita untuk menjalin kerja sama tersebut lebih erat lagi. Ini tentu menjadi adaptasi bagi kami di perguruan tinggi untuk mencetak SDM SDM andal,” ucapnya.
Acara ramah tamah bersama PHR, kata Rektor, tentu membuka kesempatan untuk kegiatan dan kolaborasi yang semakin luar biasa. Dari berbagai kegiatan bersama selama ini sangat berharap akan lebih banyak lagi mahasiswa-mahasiswa UGM atau lulusan-lulusan UGM yang bisa berkiprah di PHR.
“Atau mungkin banyak praktisi-praktisi dari PHR yang akan memberikan kontribusinya ke universitas. Institusi tentu tidak akan berjalan dengan baik tanpa saran dan masukan dari para praktisi oleh karena itu kita berharap masukan dari channel manapun,” imbuhnya.
Sekretaris Jendral Kagama, A.A.G.N. Ari Dwipayana, menambahkan salah satu ciri Kagama adalah kekeluargaan. Tetapi lebih dari itu, hal yang paling menghidupi jalannya Kagama selama ini adalah Kagama memiliki banyak komunitas.
“Yang menjadi ciri pembeda dari Kagama dan ikatan alumni lain adalah adanya komunitas. Ini luar biasa karena Kagama itu justru digerakkan oleh keberadaan komunitas. Macam-macam jenis komunitas di Kagama dan antusiasme melalui kegiatan komunitas ini sangat besar,” ujarnya.
Penulis : Agung Nugroho