
Pengurus Pusat KAGAMA, UGM bersama Harian KOMPAS menyelenggarakan dialog kritis dan solutif untuk negeri, Dialog Teras Kita. Mengusung tema “Refleksi 72 Tahun Indonesia Merdeka; Kerja Bersama untuk Kejayaan Indonesia,” dialog tersebut mengundang beberap menteri dan pejabat daerah saat ini. Hadir sebagai narasumber dalam dialog tersebut, yakni Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basoeki Hadi Muljono, Menteri Luar Negeri, Retno P. Marsudi, Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo dan Gubernur Provinsi Jawa Tengah sekaligus Ketua Umum Pengurus Pusat KAGAMA, Ganjar Pranowo. Dialog yang diikuti berbagai kalangan tersebut diselenggarakan pada Sabtu (12/8) di Balairung Kantor Pusat Universitas Gadjah Mada.
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, dalam dialog tersebut menjelaskan hal apa saja yang telah dicapai Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) hingga saat ini. Capaian-capaian itu disampaikan melalui data-data agar perkembangan yang dilakukan Kemenlu dari satu titik ke titik lainnya bisa diketahui dan dipahami masyarakat. Salah satu prioritas politik luar negeri Indonesia yakni terkait perlindungan warga negara Indonesia. Ia mengambil contoh pada tahun 2016. Setidaknya, pada tahun itu terdapat 18.282 kasus yang menimpa warga negara Indonesia di luar negeri.
“Pada tahun 2016 kita berhasil menyelesaikan sekitar 13.000 kasus, sisanya yang belum diselesaikan merupakan kasus yang cukup berat dan membutuhkan waktu penanganan yang relatif lama,” jelas Retno.
Menurut Retno, tingginya kasus yang menimpa warga negara Indonesia di luar negeri dikarenakan tingginya mobilitas dan beberapa kasus terjadi di wilayah konflik yang sulit diselesaikan.Pada tahun 2016 pula, Kemenlu setidaknya melakukan repatriasi sebanyak 41.569 kepada warga negara Indonesia. Retno ingin menyampaikan bahwa Kemenlu terus bekerja untuk kedaulatan dan melindungi warga negara Indonesia.
“Tidak hanya sampai disitu, Kemenlu juga turut berkontribusi mewujudkan perdamaian dan kesejahteraan dunia,” ungkap Retno.
Sementara itu, Menteri PUPR, Basoeki Hadimuljono, menyampaikan kerja yang dilakukannya selama tiga tahun di kabinet dalam rangka mengisi kemerdakaan. Basoeki menjelaskan ada tiga bidang infrastruktur, yakni meliputi transportasi (darat), air, dan perumahan yang menjadi tugas Kementrian PUPR saat ini. Pada bidang perumahan, contohnya, dari program satu juta rumah yang telah dijalankan selama periode 2015/2016 telah terbangun sebanyak satu setengah juta rumah. Sedangkan di tahun 2017 ini, setidaknya telah terbangun 449.000 rumah. Basoeki menjelaskan pada periode 2010-2014, dalam kurun waktu tersebut terbangun satu juta rumah.
“Hingga akhir 2019 nanti akan kita upayakan terbangun empat juta rumah dengan anggaran 74 triliun, artinya menjadi prioritas pemerintah saat ini yakni untuk menyediakan perumahan,” papar Basoeki.
Pada dialog tersebut Budi Karya, Mardiasmo, dan Ganjar Pranowo juga menyampaikan berbagai hal tentang refleksi 72 tahun Indonesia merdeka. (Humas UGM/Catur;foto: Firsto)