Mahasiswa KKN PPM UGM unit BTL 02 menggelar simulasi penanggulangan bencana gempa bumi di Kampung Kranginan Utara, Potorono, Banguntapan Bantul. Kegiatan yang dilaksanakan pada Minggu pagi (15/8) tersebut diikuti oleh sebagian besar warga masyarakat setempat.
Koordinator simulasi gempa, Thomas Chakra Baskara mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan dan ketangguhan masyarakat terhadap bencana. Selain itu melalui kegiatan simulasi ini diharapkan mampu memberikan tambahan pengetahuan dan pengalaman warga setempat terkait cara evakuasi diri ketika terjadi bencana gempa.“Lokasi ini merupakan daerah yang terdampak gempa saat kejadian gempa Bantul 2006 silam dan sampai saat ini masih terdapat beberapa warga yang merasakan trauma ketika terjadi gempa meskipun dalam skala kecil beberapa waktu lalu,”urainya.
Karenanya, kata Thomas, penyelenggaraan simulasi ini diharapkan dapat lebih menyiapkan warga apabila sewaktu-waktu terjadi bencana. Dengan begitu bisa meminimalisir jatuhnya korban jiwa saat bencana datang. “Warga cukup antusias mengikuti kegiatan simulasi ini,”ungkapnya.
Selain warga Kampung Kranginan Utara, kegiatan ini juga diikuti oleh PMR SMA Negeri 2 Banguntapan dan Dokter Kecil SD Wirokerten. Dalam simulasi tersebut, diceritakan pada Minggu pagi pukul 07.49 WIB kawasan Bantul diguncang gempa bumi berkekuatan 6,1 SR selama kurang lebih 30 detik. Adapun pusat gempa diperkirakan berpusat di sekitar Imogiri dengan kedalaman 10 kilometer.
Mengetahu terjadi gempa, seluruh warga berhamburan keluar rumah, berteriak histeris berusaha menyelamatkan diri dan berlari ke titik aman kumpul. Kendati begitu, dalam persitiwa itu terdapat belasan korban luka-luka akibat terimpa reruntuhan bangunan. Sementara tiga diantaranya mengalami cedera serius seperti patah tulang dan perdarahan kepala hingga tidak sadarkan diri.
Selanjutnya tim tanggap bencana Kampung Kranginan Utara langsung bergerak cepat menangani situasi yang tidak terkendali tersebut. Kepala tim menenangkan warga dan berkoordinasi dengan Kepala BPBD DIY untuk memantau situasi terbaru. Sedangkan tim evakuasi langsung menyisir rumah-rumah warga untuk mencari dan menyelamatkan korban. Tak lama berselang, ambulans datang mengevakuasi korban yang membutuhkan penanganan medis lebih lanjut. “Bencana merupakan hal yang datang secara tidak terduga karenanya penting menyiapkan masyarakat agar selalu waspada dan tanggap terhadap bencana,”pungkasnya. (Humas UGM/Ika)