Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) RI, Prof. Dr. Ir. H. Mohammad Nuh, D.E.A., melakukan kunjungan ke Universitas Gadjah Mada. Rombongan yang menyertakan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D., dan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), Prof. Dr. Suyanto, serta Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M) Dikti, Prof. Ir. Suryo Hapsoro Tri Utomo, Ph.D., diterima Rektor Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D. didampingi Wakil Rektor Senior Bidang P3M Prof. Dr. Retno Sunarminingsih Sudibyo, Apt. di Ruang Multimedia, Rabu (25/11).
Dalam pertemuan tersebut, Mendiknas menerima berbagai penjelasan tentang agenda UGM pada 2010. Melalui presentasi yang disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Alumni dan Pengembangan Usaha UGM, Prof. Ir. Atyanto Dharoko, Ph.D., M.Phil., rombongan menerima penjelasan tentang rencana kegiatan internasional UGM terkait dengan kearifan lokal (local wisdom) tahun depan.
Mendiknas Mohammad Nuh dalam kesempatan itu menyampaikan kerisauannya mengenai pentingnya membangun karakter dan budaya unggul bangsa dalam pendidikan, selain masalah penguasaan teknologi dan sains. "Dua nilai utama yaitu pendidikan karakter dan budaya unggul penting. Jangan terfokus pada soal IT, nyoldir, maupun pengetahuan membuat beton saja yang dipentingkan," katanya.
Menurut Mendiknas, ada dimensi lain yang perlu ditumbuhkan dalam pendidikan di Indonesia. Masalah pembentukan karakter dan budaya unggul harus mendapatkan perhatian lebih dari kalangan pendidik di tanah air. "Saya kira itu sangat berperan dalam pendidikan. Kata kunci menyebarkan dua nilai itu ada di pundak guru, termasuk guru besar di universitas," tambahnya.
Guna mengajak generasi penerus bangsa agar memiliki kesadaran akan pentingnya pendidikan karakter dan penciptaan budaya unggul, Mendiknas mengajak para ahli pendidikan untuk duduk bersama membahas pengembangan pengajaran yang tepat. Dalam rangka mendukung langkah pembudayaan pendidikan yang berkarakter tersebut, pada tahun 2010 mendatang Pemerintah Indonesia menyiapkan pemberian beasiswa bagi 20 ribu lulusan SLTA untuk dapat meneruskan pendidikan tinggi di berbagai universitas di tanah air.
Mereka yang lulus SMA/SMK/MA mendapatkan skema pembiayaan tuition fee sesuai dengan bidang studi yang dipilih. "Kami minta perguruan tinggi siapkan skema alokasi bagi anak-anak yang punya potensi agar bisa terus melanjutkan pendidikan. Saya menilai UGM telah lama memiliki program semacam ini. Saya berharap pula setelah lima tahun mereka bisa memotong rantai kemiskinan setidaknya di lingkungan keluarga masing-masing," tuturnya. (Humas UGM)