Menjadi dokter di daerah pedalaman bukanlah hal yang mudah. Komitmen untuk mengabdi bagi masyarakat menjadi poin utama bagi seorang dokter yang bersedia ditugaskan di daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T). Dinamika bertugas di daerah pedalaman ditekuni oleh alumnus Fakultas Kedokteran Gigi UGM, drg. Muhammad Hirzi Nugraha. Saat ini, ia bertugas di Puskesmas Kalumpang, Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan. Hirzi menjadi dokter gigi pertama dalam 23 tahun terakhir yang mengabdi di puskesmas tersebut.
Sebagai tenaga kesehatan dengan di daerah 3T, Hirzi tidak hanya bertugas sebagai dokter gigi saja, melainkan juga harus memutar otak untuk mengatasi stunting di daerah tersebut. Kegiatan tersebut mencakup aspek preventif, promotif, dan kuratif yang bertujuan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan Kesehatan pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan di daerah Tertinggal, Perbatasan, dan Kepulauan (DTKP) serta Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK).
Menurut Hirzi, bekerja di daerah 3T memiliki tantangan tersendiri. Selain lokasinya yang terpencil, para nakes kesulitan mengubah pola hidup masyarakat menjadi lebih sehat. Berbagai upaya telah ia lakukan untuk mengubah pola hidup masyarakat, contohnya mengajak masyarakat untuk lomba mandi bersih. Hal ini ia lakukan karena masyarakat tidak terbiasa mandi dan sikat gigi.
Selain itu, Hirzi dan nakes lain yang bertugas di daerah tersebut juga menginisiasi budaya cuci tangan pakai sabun, membangun jamban umum untuk desa yang belum memiliki jamban, mengaktifkan dokter kecil untuk membantu menyosialisasikan kesehatan gigi dan mulut, serta mengadakan kegiatan sikat gigi bersama setiap hari Jumat untuk anak-anak.
Tak hanya mengabdi kepada masyarakat, Hirzi juga aktif berinovasi dengan memanfaatkan bahan yang dapat dijangkau oleh masyarakat. Pada tahun 2021, Hirzi membuat obat penawar luka mulut dari membran telur ayam. Berkat penemuannya ini, Hirzi dianugerahi penghargaan kategori Favorite Award di Indonesia Healthcare Innovation Award (IHIA) 2021.
Atas kepeloporan, komitmen, dan kontribusinya di daerah 3T, Hirzi menerima berbagai penghargaan dari pemerintah, di antaranya adalah penghargaan sebagai Dokter Gigi Teladan Wilayah Kerja Kabupaten Pulang Pisau dan termasuk dalam enam besar Nakes Teladan 2022 se-Indonesia yang diseleksi oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Tahun 2021, Hirzi kembali meraih penghargaan Alumni Awards UGM 2021 di bidang Pelopor Pemberdayaan Daerah Tertinggal, Terluar, Terdepan.
Sumber : Kantor Alumni
Penulis : Tiefani