Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan 17th International Asian Urbanization Conference (IAUC) yang berlangsung selama 3 hari, 14–16 Januari 2025 digelar di Hotel Prime Plaza Sanur, Bali. Konferensi mengusung tema Rethinking Sustainable Urban Development and Urban Futures in the Digital Age. Kegiatan yang mendapat dukungan dari Asian Urban Research Association (AURA) dan Fakultas Geografi UGM berhasil menghimpun 59 abstrak.
Konferensi diikuti 31 presenter, dan 6 peserta dari 9 negara diantaranya dari Indonesia, Amerika Serikat, Jerman, Rumania, Prancis, Korea Selatan, Malaysia, Jepang, dan Taiwan. Kegiatan inipun mampu menghadirkan banyak para pakar internasional sebagai pembicara utama. Mereka adalah Prof. George Pomeroy, Executive Director of AURA and Professor of Geography and Earth Science at Shippensburg University, Prof. Dr. Rini Rachmawati, Director of CESASS UGM and Professor of Urban Geography, UGM, Prof. Frauke Kraas, Coordinator of the Forum for Urban Future in Southeast Asia and Professor of Urban Development at the University of Cologne; dan Prof. Emeritus Dr. Debnath Mookherjee, Professor of Geography, College of the Environment, Western Washington University yang menyampaikan materi melalui video. Konferensi ini juga mengundang dua pembicara lain dari Rumania yaitu Prof. Liliana Dumitrache, Professor of Human and Economic Geography, University of Bucharest dan Prof. Yves Boquet dari Perancis, seorang Professor of Transportation Geography, University of Bourgogne.
Prof. Dr. Rini Rachmawati, S.Si., M.T., Direktur PSSAT menyatakan melalui sesi ilmiah yang interaktif, para presenter konferensi dan peserta mendiskusikan berbagai isu strategis terkait pembangunan perkotaan berkelanjutan. Diskusi ini, disebutnya menjadi wadah penting untuk memperkuat pertukaran akademik dan kolaborasi internasional di antara para peneliti dan praktisi. Selain berdiskusi di dalam kelas, para peserta konferensi juga diajak melakukan kunjungan lapangan di Bali dalam rangka mempelajari praktik pembangunan perkotaan berkelanjutan secara langsung. “Kita semua berharap pengalaman ini memperkaya hasil konferensi dengan menghubungkan diskusi teoretis dan implementasi nyata di lapangan,” ujar Rini Rachmawati.
Sebagai tuan rumah, Rini mengungkapkan, PSSAT UGM berkomitmen untuk terus memperkuat kolaborasi lintas negara serta menjawab tantangan pembangunan perkotaan dan sosial yang berkelanjutan di era digital. Konferensi ini, disebutnya, menjadi bukti pentingnya peran akademisi dalam membangun masa depan perkotaan yang inklusif dan tangguh. “Kita juga berharap dari kegiatan ini mampu mempererat hubungan di kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya”, terangnya.
Penulis : Agung Nugroho