
Indonesia menjadi salah satu dari 10 negara penghasil volume emisi rumah kaca terbesar di dunia, dengan transportasi sebagai penghasil terbanyak kedua setelah industri. Pemerintah perlu mendorong penggunaan transportasi hijau dalam mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca dan pembangunan lingkungan berkelanjutan. Hal itu dikemukakan oleh Dr. (HC). Ir. Budi Karya Sumadi, Mantan Menteri Perhubungan RI 2016—2024 dalam kegiatan Ramadan Public Lecture (RPL) di Masjid Kampus UGM, Senin (10/3).
Budi Karya Sumadi atau akrab disapa BKS ini menyebut bahwa pengalamannya dalam mendorong transportasi hijau tidaklah mudah sebab harus melibatkan banyak pemangku kebijakan untuk menghasilkan regulasi yang kadang bertolak belakang dari misi yang diinginkan. “Untuk bisa mencapai transportasi hijau jalannya panjang dan tidak mudah, tetapi harus terus komitmen dan konsisten,” ucapnya.
Menurutnya persoalan transportasi dengan penggunaan energi bahan bakar yang ramah lingkungan harus terus dibenahi. Pembenahan ini menurut Budi perlu dilakukan dengan perencanaan dan pemetaan yang matang, utamanya dalam mempersiapkan transportasi hijau. Ada beberapa hal yang oleh Budi disebut dapat menjadi tolok ukur dalam mempersiapkan hal tersebut.
“Tentunya yang pertama harus dilihat adalah pengguna transportasi supaya infrastruktur yang dibuat nantinya sesuai dengan kebutuhan mereka. Pengguna harus dituntun dan diberikan transportasi yang lebih baik,” papar lulusan program studi Teknik Arsitektur UGM ini.
Menyiapkan transportasi ramah lingkungan juga dapat dilakukan dengan menyiapkan bahan bakar ramah lingkungan seperti biogas. Biogas menurut Budi masih belum banyak digunakan masyarakat padahal menjadi salah satu solusi bahan bakar yang baik. Namun yang tidak kalah penting, keselamatan pengguna kendaraan turut menjadi hal krusial yang perlu ditunjang dalam menyongsong transportasi hijau yang baik. Budi mencontohkan bahwa sering kali pengguna sepeda motor merasa tidak perlu menggunakan helm sebab jarak tempuh yang dirasa dekat, padahal hal ini bisa menjadi ancaman bagi keselamatan selama berkendara.
Menutup ceramahnya, Budi menyampaikan rasa bangga terhadap Program Ramadan di Kampus (RDK) yang digelar oleh Masjid kampus UGM. Ia mengapresiasi takmir dan pengurus yang dapat menghasilkan beragam kegiatan yang aktif diikuti oleh ratusan mahasiswa. “Menurut saya sangat baik, sebab masjid dapat menjadi tempat meraih bekal untuk masa depan,” tutupnya.
Penulis : Lazuardi
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Dok. Masjid Kampus