
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) membuka International Doctorate in Business (IDB). Pembukaan program doktor terbaru FEB UGM, ini sebagai bagian dari upaya strategis untuk melahirkan pemimpin bisnis masa depan dalam mengembangkan pengetahuan bisnis yang berdampak di tingkat internasional. IDB Program merupakan bagian dari Program Studi Doktor Ilmu Manajemen FEB UGM yang telah memiliki rekam jejak dan reputasi keilmuan yang mumpuni. Salah satu bukti keberhasilannya adalah dengan diterimanya akreditasi unggul dari LAMEMBA dan reakreditasi oleh AACSB International.
Dekan FEB UGM, Prof. Dr. Didi Achjari, M.Com., Ak., CA menyambut baik pembukaan program doktor baru di FEB UGM. Menurutnya, pembukaan program doktor terbaru ini sebagai bagian dari upaya strategis FEB UGM dalam memperkenalkan sekaligus memperkuat program International Doctorate in Business (IDB). Program IDB FEB UGM merupakan program doktoral bertaraf internasional yang dirancang untuk menjawab tantangan dunia bisnis global. “Melalui IDB, kami ingin membangun jembatan antara dunia akademik dan praktik bisnis, serta menciptakan jejaring kolaboratif lintas sektor dan lintas negara,” ucapnya di FEB UGM, Senin (23/6).
Didi menjelaskan Program IDB sebagai manifestasi dari misi baru FEB UGM untuk membentuk future ready leaders. FEB UGM ingin melahirkan para pemimpin masa depan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga adaptif, berintegritas, dan mampu memberikan dampak positif di tengah dinamika global yang terus berubah. Internasionalisasi program di FEB UGM, dalam pandangannya menjadi elemen penting terlebih pada jenjang pendidikan doktoral. Melalui kolaborasi dengan para profesor dan mitra akademik internasional, FEB UGM berkomitmen untuk menghadirkan pengalaman belajar yang berkelas dunia, bukan hanya dari segi konten dan riset, tetapi juga dalam membangun kapasitas kepemimpinan strategis. “Kami percaya, kemajuan ilmu pengetahuan dan dunia usaha akan sangat ditentukan oleh sinergi yang kuat antara akademisi dan praktisi. Dan IDB hadir sebagai ruang pertemuan bagi keduanya,” tuturnya.
Prof. Nurul Indarti, Sivilokonom., Cand.Merc., Ph.D selaku Kepala Departemen Manajemen FEB UGM menyatakan program IDB FEB UGM dirancang khusus untuk para profesional yang ingin memperdalam kapasitas akademik dan praktis dalam memimpin organisasi yang adaptif, inovatif, dan bertanggung jawab secara sosial. “IDB FEB UGM dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara teori akademik dan praktik dunia nyata”, ujarnya.
Berbeda dari program doktoral pada umumnya, IDB FEB UGM menitikberatkan pada riset transdisipliner yang langsung berakar pada permasalahan nyata dalam dunia bisnis dan masyarakat, sekaligus menciptakan ekosistem yang progresif. Program inipun mendapat dukungan dari jaringan global FEB UGM dengan berbagai universitas mitra di berbagai kawasan dunia, dan kolaborasi dengan industri dan pemerintah, serta para guru besar dan dosen pengajar yang handal di bidangnya.
Nurul Indarti menjelaskan IDB UGM saat ini telah menjalin kerja sama dengan Hochschule Osnabrück-University of Applied Sciences. Pengembangan program program ini juga melibatkan konsultasi dan memperoleh pengakuan dari tiga institusi yang diakui secara internasional yaitu Sasin School of Management, Thailand, Cranfield School of Management, Inggris, dan Curtin University, Australia. “Masukan dan umpan balik dari ketiga institusi tersebut turut berkontribusi dalam memperkuat relevansi akademik dan global program ini”, terangnya.
Dalam rigorous academic journey yang dirancang, kata Nurul, IDB FEB UGM akan berkolaborasi dengan para profesor dari universitas mitra internasional untuk menciptakan generasi baru practitioner-scholars dalam memajukan pengetahuan bisnis berbasis praktik yang berdampak kemasyarakatan dan sangat kontekstual. Para affiliate professors yang terlibat adalah Prof. Renato Pereira dari ISCTE Business School, Prof. Stein Oluf Kristiansen dari University of Agder, Prof. Dr. Kai-Michael Griese dari Hochschule Osnabrück-University of Applied Sciences, dan Prof. Kantha Dayaram, dari Curtin University.
Melalui pendekatan yang menggabungkan akademik, praktik industri, dan impak kemasyarakatan, lulusan IDB FEB UGM diharapkan mampu menjadi pemimpin berbasis praktik yang mampu menjawab tantangan bisnis nyata dengan kemampuan riset yang unggul. Lulusan IDB FEB UGM pun nantinya diharapkan dapat mendorong inovasi dan strategi keberlanjutan di tingkat organisasi maupun kebijakan, membangun jejaring internasional dan memimpin di berbagai konteks lintas budaya, serta memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Lebih lanjut, Nurul menjelaskan, perkuliahan diselenggarakan di Kampus UGM Yogyakarta dan diperkaya dengan melibatkan para praktisi dunia bisnis dan industri di Kampus UGM Jakarta. Penyampaian materi program IDB FEB UGM dirancang mengombinasikan pembelajaran luring dan daring. “Pendekatan ini dirancang agar ideal bagi para eksekutif yang ingin tetap produktif sambil menempuh pendidikan doctoral”, ungkapnya.
Program IDB FEB UGM dirancang untuk masa tempuh 3 tahun yang diawali dengan 2 semester coursework. Setelah itu, dilanjutkan dengan penyusunan reflective paper, kegiatan international exposure melalui konferensi internasional, penyusunan proposal dan doctoral essay. Pendaftaran program IDB akan dibuka pada Agustus 2025, dan perkuliahan perdana akan dimulai pada Februari 2026. Informasi lebih lanjut mengenai program ini dapat diakses melalui laman feb.ugm.ac.id/en/idb.
Reportase : Kurnia Ekaptiningrum/Humas FEB
Penulis : Agung Nugroho