
Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed.,Sp.OG(K)., Ph.D menerima kunjungan Guandong University di ruangannya Jum’at (20/6). Dalam kunjungan ini, rombongan Guangdong University of Foreign Studies (GDUFS) dipimpin Shi Youqi selaku Ketua Dewan Universitas diikuti Chen Ping selaku Direktur Kantor Urusan Penelitian dan Direktur Divisi Pengembangan dan Perencanaan, Zhou Peng, Direktur Kantor Internasional, Wu Zhi, Kepala Departemen Bahasa Laos, Fakultas Studi Asia Tenggara, Zhou Huiwen, Kepala Departemen Bahasa Kamboja, Fakultas Studi Asia Tenggara, dan Huan Haiguang, Dosen Departemen Bahasa Indonesia, Fakultas Studi Asia Tenggara.
Sementara dari pihak UGM tampak hadir selaku Wakil Rektor UGM Bidang Riset, Pengembangan Usaha, dan Kemitraan Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc., Direktur Kemitraan dan Relasi Global Prof. Dr. Puji Astuti, S.Si., M.Sc., Apt., Direktur Pusat Studi Sosial Asia Tenggara,Prof. Dr. Rini Rachmawati, S.Si., M.T., dan para wakil dekan di lingkungan UGM.
Ova Emilia berharap dari pertemuan ini akan mampu memperluas jaringan kemitraan UGM dengan universitas-universitas di Tiongkok. Disebutnya, Guangdong University of Foreign Studies (GDUFS) merupakan universitas internasional terkemuka di Tiongkok Selatan. “Fakultas dan mahasiswanya berwawasan global, serta penelitiannya kental mengungkap tentang bahasa, sastra, budaya, perdagangan, dan studi strategis internasional. Kita ingin kerjasama dengannya dengan tujuan untuk kemajuan bersama”, ujarnya.
Shi Youqi menyatakan Guangdong University of Foreign Studies didirikan pada tahun 1965, dan hingga saat ini menawarkan program dalam 33 bahasa asing, dengan fokus khusus pada studi Asia Tenggara. Selain itu Guandong University telah membangun platform penelitian yang kuat, termasuk Institut Strategi Internasional Guangdong, Akademi Studi Internasional dan Regional, dan Fakultas (Institut) Studi Asia Tenggara. “Komitmen kami untuk mengembangkan bakat lintas budaya dan memajukan kerja sama regional yang sejalan erat dengan visi global universitas, seperti Universitas Gadjah Mada saat ini”, katanya.
Meski belum memiliki perjanjian dengan GDUFS, Kata Shi Youqi, Program Studi Bahasa dan Budaya Indonesia melalui Fakultas Ilmu Budaya UGM sejak 2006 – 2011 telah mencatat beberapa dosen melakukan mobilitas memberikan Kuliah Tamu di GDUFS. Penjajak kerja sama dengan UGM ini akan diperkuatmelalui pertukaran dosen dan mahasiswa. serta pelatihan bahasa dalam mengembangkan kemampuan bakat bahasa dan keahlian.
Selain itu, kedua belah pihak juga sepakat membangun kolaborasi riset akademik dengan kesediaan diantara keduanya untuk menjadi tuan rumah bersama lokakarya atau proyek bersama terkait topik-topik seperti dinamika sosial Asia Tenggara, komunikasi lintas budaya, dan pembangunan berkelanjutan, dengan memanfaatkan Pusat Riset Sosial Asia Tenggara UGM. “Kita ingin nantinya ada pusat riset bersama. Membentuk Pusat Riset Kolaboratif Asia Tenggara GDUFS-UGM untuk mengatasi tantangan regional seperti tata kelola digital dan pelestarian budaya, yang tentunya sejalan dengan prioritas riset kedua institusi”, ucap Shi Youqi.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Donnie