
Center for Digital Society (CfDS) FISIPOL UGM masuk dalam daftar penerima nominasi World Summit on Information Society (WSIS) Prize 2018.
WSIS Prize 2018 merupakan anugerah tahunan yang diselenggarakan oleh International Telecommunication Union (ITU) yakni salah satu badan yang bernaung di bawah kendali PBB. Acara penganugerahan yang dilakukan sejak tahun 2012 ini bertujuan untuk mengapresiasi para individu, LSM, organisasi regional/nasional/internasional, badan swasta dan institusi pemerintahan yang telah berkontribusi terhadap pembangunan masyarakat berbasis pendekatan pemanfaatan TIK untuk mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDG) pada tahun 2030 kelak.
Pada kompetisi di tahun 2018 ini, CfDS berhasil terpilih sebagai salah satu penerima nominasi WSIS Prize 2018 dalam 18 kategori bersama dengan 16 inisiatif lainnya dari Indonesia.
“CfDS UGM masuk dalam penerima nominasi kategori 1 yaitu kategori “the role of government and all stakeholders”,” jelas Project Officer – Partnership and External Affairs CfDS, Fahreza Daniswara, Kamis (8/2) di UGM.
CfDS membawa inisiatif berjudul “Knowledge Building toward Indonesian Digital Society”. Hal tersebut sejalan dengan misi CfDS sebagai pusat studi di UGM yang memiliki fokus utama untuk membangun masyarakat digital di Indonesia melalui berbagai macam kegiatan, seperti penelitian, pelatihan, seminar serta acara publik.
Fahreza menyebutkan saat ini proses penganugerahan WSIS Prize 2018 tengah memasuki masa pemilihan secara terbuka bagi publik yang dibuka hingga 18 Februari 2018. Oleh sebab itu, dia meminta dukungan dari masyarakat Indonesia dengan memilih CfDS meraih penghargaan WSIS Prise 2018. Pemberian vote dapat dilakukan dengan mengunjungi link bit.ly/voteforcfds.
“Kami mengharapkan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia dengan turut memberikan vote sekaligus memperbesar peluang CfDS UGM dan inisiasi lain dari Indonesia agar dapat mengharumkan nama Indonesia di penghargaan WSIS Prize 2018,” paparnya. (Humas UGM/Ika)