Pelajar dan Mahasiswa Jepang Berkunjung ke FKH UGM
Pelajar dan Mahasiswa Jepang Berkunjung ke FKH UGM
Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM menerima kunjungan pelajar dan mahasiswa dari Jepang yang tergabung dalam Asosiasi Program Persahabatan Pemuda Indonesia-Jepang. Kunjungan ini sebagi bagian dari tur pendidikan yang dilaksanakan selama satu minggu di Yogyakarta. Selain mengunjungi kampus UGM, mereka juga berkunjung ke sekolah dasar serta menikmati lokasi wisata di Yogyakarta.
Dekan FKH UGM, Prof. Dr. drh. Siti Isrina Oktavia Salasia, mengatakan kunjungan pelajar dan mahasiswa dari Jepang ini rutin dilakukan. Selain mengetahui program pendidikan dan pengembangan karakter yang diajarkan di FKH, kata Isrina, para pelajar ini juga melaksanakan pertukaran budaya. “Kegiatan ini rutin berlangsung dalam empat tahun terakhir, program ini sebelumnya sudah diinisasi oleh Rektor UGM, Prof Koesnadi, “ kata Isrina.
Menurut Dekan, kedatangan para pemuda dari Jepang ini diharapkan menarik minat mereka untuk melanjutkan studi di Indonesia atau mengikuti program pertukaran mahasiswa. “Harapannya mereka tertarik ke sini bisa ikut program pertukaran atau mengikuti kegiatan KKN,” katanya.
Selama berkunjung di FKH UGM para pemuda Jepang yang terdiri dua laki-laki dan delapan perempuan ini didampingi oleh para mahasiswa dari FKH UGM, FIB, FEB dan Fakultas Peternakan.
Ayaka Sugai, salah satu peserta yang berasal dari Prodi Ekonomi, Tokyo University, Jepang, mengaku antusias mengikuti program tur pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintahnya. Menurutnya, dengan diajak berkunjung ke Indonesiaa, ia semakin tahu banyak tentang budaya orang Indonesia, bahkan ia diajak menengok proses pendidikan yang berlangsung di tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Ia menuturkan selama satu minggu bersama rombongan teman lainnya akan belajar untuk mengenal tentang budaya sekaligus proses pengajaran kepemimpinan dan pembentukan karakter di kalangan generasi muda. “Kami besok berkunjung ke sekolah-sekolah untuk mengatahui proses pendidikan di sana, setelah itu ke Borobudur,” kata Ayaka. (Humas UGM/Gusti Grehenson)