Pandemi Covid-19 berdampak pada berbagai lini kehidupan manusia. Tidak sedikit masyarakat yang terkena dampak dari penyebaran virus corona jenis baru ini.
Fakultas Pertanian UGM melalui kegiatan Pengabdian pada Masyarakat berupaya memfasilitasi masyarakat baik di kota, desa, serta masyarakat kurang beruntung, termasuk penyandang disabilitas, pemulung, dan pedagang asongan yang terdampak Covid-19. Fasilitasi diberikan dalam berbagai paket kegiatan, baik berupa mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi, bantuan fisik, maupun pendampingan teknologi.
Penyerahan paket bantuan dilaksanakan bersamaan dengan upacara pembukaan Dies Natalis Fakultas Pertanian UGM ke-74, Selasa (9/6). Penyerahan bantuan diwakili oleh kelompok berkebutuhan khusus. Sebagian kegiatan pengabdian juga bermitra dengan organisasi keagamaan seperti kelompok binaan MPM PP Muhammadiyah Yogyakarta dan Nahdatul Ulama Bantul.
Dekan Fakultas Pertanian UGM, Dr. Jamhari S.P., M.P., dalam kesempatan tersebut menegaskan kembali perlunya sinergi dan kepedulian dari perguruan tinggi dalam meningkatkan ketahanan pangan masa Pendemi Covid-19 melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat. Dalam hal ini Fakultas Pertanian UGM telah melakukan berbagai macam pengabdian di berbagai wilayah baik pedesaan dan perkotaan sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat terdampak pandemi Covid-19 sekaligus upaya meningkatkan ketersediaan pangan bagi masyarakat.
Beberapa kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan antara lain pemberian paket teknologi hidroponik, paket teknologi aquaponik lele dan sayuran, paket teknologi pemanfaatan pekarangan nir limbah, fasilitasi logistik pasar ikan bagi koperasi mitra perikanan, bantuan paket budikdamber (budi daya ikan dalam ember), dan bantuan paket benih sayuran. Disamping itu, melaksanakan workshop secara daring dengan memanfaatkan fasilitas pengabdian digital fakultas yang bernama DesaApps.
Penerima manfaat dari kegiatan pengabdian Fakultas Pertanian UGM adalah kelompok tani/pembudidaya, masyarakat umum wilayah pedesaan dan perkotaan, mitra koperasi tani dan kelompok masyarakat lainnya. Selain pemberian bantuan, kegiatan pendampingan sangat penting dilakukan untuk menjamin keberhasilan program.
Jamhari berharap melalui kegiatan pengabdian tersebut dapat mendukung dan menjaga kesejahteraan masyarakat pedesaan dan perkotaan, termasuk yang berkebutuhan khusus.
” Ada harapan besar agar semangat masyarakat untuk menggiatkan urban farming dapat terus terjaga di masa depan meskipun status pandemi telah berakhir,” tuturnya.
Jamhari mengatakan kebutuhan pangan yang tidak akan pernah berhenti, serta terbatasnya lahan perkotaan menjadi latar belakang yang mampu mendukung kreativitas dan kemampuan warga untuk mandiri dalam pengan melalui kegiatan urban farming. Selain itu, teknologi tepat guna yang ada diharapkan dapat menjadi model atau rujukan untuk diterapkan di berbagai daerah sehinga dapat mencukupi kebutuhan gizi masyarakat khususnya protein hewani dan vitamin.
Penulis : Ika