Pada Jumat (14/8) lalu, secara resmi UGM telah menerima sebanyak 2.518 calon mahasiswa baru melalui jalur SBMPTN. Belum lagi, masih ditambah calon mahasiswa yang diterima dari jalur SNMPTN sebanyak 1.753 peserta.
Hal tersebut menjadi salah satu topik pembahasan dalam acara Bincang Alumni UGM Update bersama Ganjar Pranowo pada Kamis (20/8) malam kemarin. Acara ini disiarkan langsung melalui berbagai platform media sosial UGM, dari Youtube, Instagram, dan Facebook. Ketua Umum PP Kagama tersebut hadir untuk berbagi pengalaman serta perjuangannya ketika menjadi mahasiswa dahulu.
Seperti para pendaftar seleksi masuk UGM sekarang, Ganjar menyatakan bahwa dirinya juga bekerja keras ketika periode pendaftaran kuliah dulu. Ia menyebut target utamanya adalah masuk ke UGM. Mengenai jurusan yang dituju, ia mengaku terpengaruh kakaknya.
“Saya tertarik untuk memasuki tiga jurusan, yakni hukum, ilmu komunikasi, dan arkeologi. Namun, karena kakak dari hukum, saya dipengaruhi untuk memilihnya juga. Akhirnya, pilihan pertama saya hukum, dan kedua, komunikasi ,” ungkap Gubernur Jawa Tengah ini.
Selain pilihan jurusan, Ganjar juga mengaku diberi ramuan belajar agar lulus ujian seleksi oleh kakaknya. “Ramuannya itu pokoknya tiap hari Senin hingga Sabtu jangan lepas dari buku. Sebaliknya, ketika sudah memasuki Sabtu sore hari hingga hari Minggu usai, saya dipesan agar jangan pegang buku,” terangnya.
Hasilnya, menurut Ganjar, ramuan tersebut nyatanya manjur. Seperti pilihannya, ia berhasil diterima di Fakultas Hukum UGM yang kala itu merupakan salah satu jurusan favorit di Indonesia dengan pendaftar yang tentunya tidak sedikit.
“Saya masih ingat dengan jelas ketika saya diterima kala itu. Saya sedang bantu jualan bensin deket rumah saya di Kutoarjo. Waktu hari H, saya membeli koran karena memang media yang digunakan untuk pengumuman hasil seleksi hanya itu. Saya cek dan ternyata nama saya tertera sebagai salah satu peserta yang lolos. Seketika saya tinggalkan dagangan bensin tadi untuk pulang ke rumah yang hanya berjarak 70 meter. Sesampainya di rumah saya cerita ke Ibu. Dan diciumilah pipi saya sembari beliau menangis bahagia,” tuturnya.
Lebih lanjut, Ganjar bercerita bagaimana bisa dirinya bisa menjadi seperti sekarang ini mengingat perbedaan antara pekerjaan dengan jurusannya dulu. Menurutnya, hal ini mungkin karena sejak masa kuliah dirinya dikenal memiliki passion di bidang perpolitikan. “Ketika bercengkerama dengan teman-teman, katanya saya dulu sering mengaitkan apa-apa dengan politik, walaupun sebenarnya diri sendiri lupa,” ujarnya sembari berkelakar.
Kemudian, ketika lulus, Ganjar menuturkan awalnya tidak terlibat dengan dunia politik sama sekali. Namun, akhirnya ketika bekerja dan bertemu Alm. Prof. Cornelius Lay, ia ditawari untuk bergabung menjadi anggota partai politik. Hal inilah yang kemudian membawanya diusung menjadi anggota dewan pada tahun 2004 lalu hingga sekarang menjadi Gubernur Jawa Tengah.
“Katanya orang sukses itu dari passion, dan ilmu pengetahuan itu terkadang. Perguruan tinggi dan ilmu pengetahuan hanya mengantarkan kita menemukan talenta kita. Banyak alumni-alumni kita yang bekerja sesuai passion, tetapi jauh dari jurusannya. Kuliah itu tidak hanya sekedar memanfaatkan kuliah di ruangan saja. Namun memanfatkan jaringan, lingkungan, belajar organsisasi, dan sebagainya. Itu juga akan bermanfaat untuk kedepannya,” pesannya.
Penulis: Hakam