Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Gadjah Mada menjalin kerja sama dengan PT. Wahana Anugerah Energi (WAE) dalam rangka pencanangan kampus bersih dan gerakan jumput sampah. Perjanjian kerja sama tersebut ditandatangani langsung oleh Dekan FKG UGM, drg. Suryono PhD., dengan perwakilan PT WAE, Yudho Indarjo, di pelataran FKG UGM, Selasa (31/5) disaksikan oleh Rektor UGM Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed, Sp.OG (K), Ph.D.
Dekan FKG UGM, Drg. Suryono PhD., mengatakan inisiasi kerja sama ini dilakukan untuk memulai gerakan bersih kampus dan membudayakan kebiasaan membuang dan memilah sampah di kalangan sivitas akademika. “’Kita meluncurkan gerakan kebersihan kampus dengan membudayakan jumput sampah secara manual dan virtual. Kemana arah kita berjalan kita akan menemukan tempat sampah. Dimasukkan ke tempat sampah sesuai dengan karakteristiknya,” katanya.
Sampah yang sudah dibuang di setiap kotak sampah, selanjutnya akan diambil oleh petugas dengan mengklasifikasi jenis sampah organik dan non organik. Khusus sampah yang non organik akan diolah untuk dijual kembali. “Sampah itu akan dikonversi menjadi rupiah dan Korpagama bisa mengelola kebermanfaatan bagi pegawai FKG,” ujarnya.
Gerakan budaya jemput sampah untuk kebersihan kampus ini menurut Dekan sebagai bentuk dukungan FKG pada program Health Promoting University (HPU) yang dicanangkan oleh universitas. “Kami mendukung kebijakan dari HPU tentu melalui kebersihan lingkungan,” paparnya.
Perwakilan PT WAE, Yudho Indarjo, menuturkan pihaknya menyampaikan apresiasi kepada FKG yang sudah menjalin kerja sama dengan pihaknya. Ia menjelaskan bahwa WAE memiliki produk aplikasi yang dinamakan Rapel singkatan dari Rakyat Peduli Lingkungan yang diperuntukan untuk pengelolaan sampah. “Sampai saat ini masih ini kami masih mengelola sampah anorganik. Meski kantor kami berpusat di Tangerang namun punya operasional kegiatan di Yogyakarta. Peluncuran pertama rapel di Yogyakarta karena tempat yang paling tepat memperkenalkan rapel kepada masyarakat,” katanya.
Sementara Rektor UGM, Prof Ova Emilia, menyambut baik terlaksananya kerja sama ini, Menurutnya gerakan menjaga lingkungan agar bersih dari sampah ini bertujuan agar lingkungan kampus tetap hijau dan asri yang didukung oleh segenap warga kampus. “Saya melihat ini suatu inisiasi dan kesadaran luar biasa sehingga bisa skill up ke tingkat universitas,” katanya.
Rektor menyebutkan budaya cinta pada lingkungan bersih harus dimulai dari mindset sehingga terbentuk pada sikap yang selalu memperlakukan sampah secara cermat dan cerdik.” Salah satu yang kita gulirkan adalah program green environment dan green mindset bagi civitas akademika. Sikap di dalamnya membiasakan kita dan mahasiswa memperlakukan sampah secara cermat dan cerdik sehingga gerakan ini menjadi lebih masif sehingga menguntungkan kita semua,” katanya.
Penulis : Gusti Grehenson