Jelang Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2023, Universitas Gadjah Mada menjadi salah satu perguruan tinggi nasional yang banyak diminati. Melalui siaran #UGMUpdate pada Senin (20/2), Ketua Pelaksana Eksekutif SNPMB dan Direktur Pendidikan dan Pengajaran menyampaikan hal-hal penting terkait seleksi mahasiswa baru.
Prof. Budi P. Widyobroto menjelaskan perbedaan mendetail dari sistem sebelumnya, khususnya terletak pada badan pelaksana dan kategori peserta. “Mulai tahun 2023 ini, proses seleksi tidak lagi dilaksanakan oleh LTMPT, tapi oleh BP3 (Badan Pengelola Pengujian Pendidikan). Selain itu, tahun ini baik jalur SNBP ataupun SNBT itu adek-adek SLTA yang masuk ke perguruan tinggi itu diizinkan untuk memilih program studi di PTN walaupun dia dari jurusan apapun di PTN-nya,” ungkap Budi. Perbedaan sistem ini memungkinkan siswa untuk mendaftar program studi yang tidak linear dengan jurusan sebelumnya.
Tidak hanya itu, jalur seleksi melalui tes juga tidak lagi terbagi menjadi klaster saintek dan soshum, melainkan terdiri dari Tes Potensi Skolastik (TPS), literasi bahasa Indonesia dan Inggris, serta penalaran matematik. “Harusnya kan memang pendidikan dasar, menengah, dan tinggi itu in-line. Saat ini sekolah dan perguruan tinggi sudah melaksanakan program kampus merdeka, namun dalam proses seleksinya ini yang belum. Maka, asumsinya di kementrian berdasarkan kajian, adalah seseorang yang memiliki nilai TPS yang baik, kemampuan literasi dan penalaran matematika yang baik, itu sudah cukup untuk mendaftar seluruh prodi di perguruan tinggi,” jelas Budi.
UGM sendiri tidak hanya melaksanakan dua jalur seleksi nasional SNBP dan SNBT. Terdapat 3 proses seleksi masuk secara mandiri, yaitu Pemilihan Bibit Unggul Berprestasi (PBUP), Ujian Mandiri (UM) atau tes berbasis komputer, dan International Undergraduate Program. Hampir seluruh fakultas menawarkan program IUP yang akan diseleksi melalui tiga gelombang. Rencananya, gelombang 1 dan 3 dilaksanakan secara luring, sedangkan gelombang 2 dilaksanakan melalui daring.
“Berdasarkan peraturan menteri terkait komposisi penerimaan mahasiswa sendiri, untuk SNBP dan SNBT itu 30%, kemudian UM tadi ada 40%. UGM merencanakan kuota totalnya sekitar 9.302 mahasiswa. Informasi terkait kuota ini bisa dilihat di website um.ugm.ac.id,” ungkap Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., Ph.D selaku Direktur Pendidikan dan Pengajaran UGM.
Informasi seputar seleksi mahasiswa baru akan selalu di-update dalam laman resmi UGM dan media sosial. Sehingga diharapkan, calon mahasiswa selalu memperhatikan informasi terkait seluruh rangkaian seleksi masuk melalui sumber resmi UGM.
Penulis: Tasya