Siapa yang suka gerah ketika memakai jaket saat berkendara di tengah terik matahari? Atau saat hujan atau cuaca dingin masih merasa kedinginan meski memakai jaket. Sekarang Anda tidak perlu khawatir lagi sebab lima mahasiswa UGM telah membuat jaket yang bisa mengatur suhu secara otomatis menyesuaikan suhu tubuh dengan lingkungan sekitar. Jaket tersebut diberi nama Automatic Comfort Jacket atau ACO Jaket.
Ketua tim pengembang ACO Jaket, Wahyu Agong Nugroho Jati, menjelaskan ACO Jaket dibuat dengan teknologi pendingin yang menggunakan cooling fan dan penghangat tubuh menggunakan heating pad. Sistem penghangat dan pendingin dapat bekerja secara otomatis berdasar parameter suhu yang diinginkan dan suhu ruang sekitar.
“Pengguna bisa mengatur batas suhu yang diinginkan saat memakai jaket,”terangnya, Jumat (17/11) saat bincang-bincang dengan wartawan di Ruang Fortakgama UGM.
Produk ACO Jacket tercipta dari tangan dan pemikiran kreatif mahasiswa UGM melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karya Inovatif (PKM-KI) yang mendapatkan pendanaan dari Kemendikbudristek dan lolos melaju ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2023 di Bandung pada akhir November mendatang. Produk ACO Jacket dibuat oleh tim yang dipimpin oleh Wahyu Agong Nugroho Jati (Teknologi Rekayasa Mesin) dan beranggotakan Yogi Ilham Ruswara (Teknologi Rekayasa Mesin), Genesis Junior Sumlang (Teknolgi Rekayasa Elektro), Linthang Cahya Wijaya (Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil), serta Melani Putri Pratama (Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak) di bawah bimbingan Ma’un Budiyanto, S.T., M.T.
Wahyu mengatakan sistem pendingin pada jaket memanfaatkan kipas pendingin atau cooling fan. Penggunaan cooling fan ini untuk mempercepat penyerapan radiasi panas ke udara lua dengan menyirkulasikan udara antara bagian luar dengan dalam. Melalui sistem pendingin ini suhu bisa dijaga agar tidak berlebihan dan mencegah terjadinya overheat.
Sementara untuk sistem penghangat digunakan untuk menghangatkan atau menaikkan suhu menuju kenyamanan termal memanfaatkan heating pad. Heating pad merupakan komponen elektronis berupa bantalan yang terdapat koil pemanas saat dialiri listrik bertegangan 5 Volt DC yang aman bagi tubuh.
“Range suhu bisa diatur pengguna, saat suhu sekitar yang terdeteksi oleh Thermostat Temperature Sensor melebihi range suhu yang telah diatur, maka Cooling Fan akan aktif untuk menurunkan suhu didalam jaket. Dalam keadaan sebaliknya jika suhu sekitar kurang dari range suhu yang telah diatur, maka Heater Pad Electric akan aktif untuk menghangatkan tubuh pengguna jaket,”paparnya.
Sementara Yogi menjelaskan pendeteksian suhu sekitar menggunakan empat buah sensor LDR. Empat pin sensor tersebut akan timbul atau keluar dari jaket sehingga pendeteksi suhu dapat lebih maksimal.
“Media penghangat diletakkan pada bagian perut dan punggung pengguna untuk memberikan thermal comfort secara maksimal,”katanya.
ACO Jaket dibuat menggunakan bahan kain lapisan terluar Puma Scott sehingga jaket terlihat keren dan mewah. Pada lapisan terdalam kain menyelimuti case elektronis yang dapat dilepas untuk proses perbaikan dan dicuci. Dengan begitu, rangkaian elektronis tetap aman saat jaket dicuci.
Genesis Junior Sumlang menambahkan pengembangan ACO Jacket berawal dari cuaca yang tidak menentu dan peningkatan suhu di Indonesia. Melihat kondisi tersebut, mereka mengembangkan sistem pendingin dan penghangat yang diimplementasikan pada pakaian yang menjadi pakaian sekunder yaitu jaket.
“Kami berusaha mengembangkan jaket yang sering dipakai oleh kebanyakan orang sebagai pakaian sekunder dapat lebih nyaman dengan sistem penyesuaian suhu. ACO Jaket hadir dengan menambahkan fitur penghangat dan pendingin pada jaket sehingga mudah digunakan dan menjadi pelindung tubuh manusia,”urainya.
Aco Jaket dibuat dalam berbagai ukuran dan memiliki beberapa lapisan. Adapun lapisan terluar dirancang tahan terhadap percikan air sehingga aman untuk rangkaian elektrisnya. Sedangkan bagian dalam jaket terdapat beberapa saku berfungsi untuk tempat penghangat dan pada bagian belakang terdapat kipas yang sudah terintegrasi pada jaket. Untuk mengatasi komponen yang tertanam di jaket terdapat lapisan busa sehingga pengguna tetap merasa nyaman ketika menggunakan jaket tersebut.
Penulis: Ika
Foto: Donnie