![](https://ugm.ac.id/wp-content/uploads/2025/02/pelabuhan-freepik-765x510.jpg)
Di awal tahun 2025 ini biaya logistik nasional dinilai masih tinggi. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi pendistribusian barang antar pulau. Sebab kenaikan biaya logistik tinggi menyebabkan inflasi dan ketimpangan ekonomi antarwilayah.
Peneliti Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM, Joewono Soemardjito mengatakan masih tingginya biaya logistik ini memang disebabkan dari konsekuensi dari Indonesia sebagai negara kepulauan dengan lebih 17.500 pulau yang mau tidak mau distribusi barang dan komoditas dilakukan melalui angkutan antarpulau. “Kondisi ini tentunya membutuhkan angkutan kapal sebagai pengangkut barang sehingga biayanya meningkat,” katanya di UGM, Sabtu (15/2).
Selain biaya angkutan, tingginya biaya logistik nasional ini juga dipengaruhi faktor lain seperti biaya angkutan kapal dan jasa layanan Pelabuhan. Belum lagi, saat proses bongkar muat ditemui sejumlah kendala maka akan menambah lama waktu kapal selama proses tersebut. “Hal ini tentu akan berdampak terhadap biaya operasional kapal, dan ini dapat menambah tarif biaya angkutan kapal secara total. Belum lagi biaya angkutan di sisi transportasi darat yang harus dikeluarkan untuk mengangkut barang dari lokasi produksi menuju simpul (Pelabuhan) yang akan berkorelasi positif terhadap faktor jarak dan juga muatannya,” urainya.
Dia menerangkan biaya logistik terdiri atas biaya transportasi, biaya penyimpanan, biaya administrasi (perijinan dan lain-lain). Namun dalam perspektif transportasi, biaya transportasi sebagai komponen pembentuk biaya logistik sangat dipengaruhi oleh jenis moda transportasi yang digunakan dalam pengangkutan barang. Sebagai contoh, biaya angkutan barang menggunakan kapal yang direpresentasikan dalam tarif angkutan barang, sangat dipengaruhi oleh faktor muatan. “Seperti volume yang diangkut, dimana semakin tinggi atau besar volume yang diangkut dapat menekan tarif angkutan barang tersebut atau semakin rendah dan sebaliknya,” terangnya.
Joewono berpendapat, untuk menekan biaya logistik dari sisi biaya transportasi dapat dilakukan diantaranya dengan mengkonsolidasikan muatan di daerah-daerah produksi untuk menciptakan volume muatan sehingga dapat menekan tarif angkutan barang. Atau bisa pula dengan meningkatkan infrastruktur di pelabuhan yang diarahkan untuk beberapa fasilitas agar mempercepat proses bongkar muat barang dari dan ke kapal.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Freepik