Pembangkit listrik tenaga angin tanpa baling-baling mungkin masih belum banyak dikenal. Namun teknologi ini menawarkan solusi yang lebih efisien dan ramah lingkungan dengan menghilangkan baling-baling pada turbin angin konvensional. Sekelompok mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) tengah meneliti potensi pembangkit listrik tenaga angin tanpa baling-baling melalui pendekatan multidimensional dan penggunaan Internet of Things (IoT).
Tim peneliti terdiri dari Samsul Ma’arip dari Teknik Musin dalam penelitiannya dibantu oleh empat peneliti lainnya yaitu Hasan Adi Nugraha (Geografi), Naufal Athiyya Hammam (Teknik Mesin), Nazwa Nurannisa P S (Vokasi), Riski Firnanda (Vokasi), dan dosen pembimbing Ir. Muhammad Aulia Rahman, S.T., M.Sc.
Samsul Ma’arip mengatakan Riset ini dilakukan untuk melihat sejauh mana potensi penerapan teknologi tanpa baling-baling dapat diintegrasikan dengan teknologi Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi dampak lingkungan.
Penelitian ini dimulai dari analisis potensi angin di berbagai lokasi di Indonesia yang memiliki kecepatan angin optimal. Oleh karena itu, aspek geografi sangat penting untuk menentukan lokasi terbaik yang mampu menghasilkan energi angin maksimal tanpa mengandalkan turbin baling-baling.“Kami melakukan pengumpulan data angin dan menganalisis karakteristik geografis untuk memastikan bahwa lokasi yang dipilih memiliki potensi angin yang cukup untuk pembangkit listrik ini,” jelas Samsul dalam keterangan yang dikirim ke wartawan, Minggu (4/8).
Melalui pendekatan teknologi IoT, kata Naufal Athiyya Hammam, anggota tim lainnya, digunakan untuk memonitor kondisi angin secara real-time dan mengatur sistem pembangkit secara otomatis. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa pembangkit bekerja dengan efisiensi optimal dan meminimalkan risiko kerusakan. “Dengan IoT, kami dapat mengontrol dan memantau pembangkit listrik dari jarak jauh, mengoptimalkan kinerja berdasarkan data real-time yang diperoleh dari sensor-sensor yang terpasang,” papar Naufal.
Naufal menuturkan tim peneliti berharap penelitian ini akan berlanjut hingga dapat diterapkan secara luas dan dapat membuka jalan bagi penerapan teknologi energi yang lebih ramah lingkungan dan efisien di Indonesia.
Muhammad Aulia Rahman selaku dosen pembimbing menjelaskan penelitian yang diusung para mahasiswa PKM ini melibatkan berbagai disiplin ilmu untuk mendapatkan hasil yang komprehensif. “Pendekatan multidimensional yang digunakan mencakup analisis meteorologi, geografi, dan teknik, serta penerapan teknologi IoT untuk memonitor dan mengoptimalkan kinerja pembangkit listrik,” katanya.
Penulis : Dita
Editor : Gusti Grehenson