Universitas Gadjah Mada dan Perusahaan Microsoft Indonesia melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama, Kamis (5/9), di Gedung Pusat UGM. Kedua belah pihak sepakat untuk kerja sama dalam pengembangan dan penggunaan Artificial Intelligence (AI) di bidang pendidikan. Penandatanganan piagam Nota Kesepahamanan ini dilakukan langsung oleh Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed.,Sp.OG(K)., Ph.D. dan Presiden Direktur Microsoft Indonesia, Dharma Simorangkir.
Ova Emilia mengatakan kerja sama dengan Microsoft ini dapat memunculkan potensi-potensi yang dapat disinergikan sehingga dapat bermanfaat dalam lingkup kegiatan tridharma perguruan tinggi.
Ova menyebutkan kerja sama antara UGM dan Microsoft sudah berlangsung selama sepuluh tahun yang dimulai pada tahun 2014. Adanya penandatanganan nota kesepahaman ini, menurut Ova, dapat membuka kesempatan bagi fakultas, prodi, maupun pusat studi di UGM melakukan kerja sama dalam berbagai bentuk kegiatan. “Direktorat Teknologi Informasi (DTI) UGM, misalnya, telah membuat chatbot AI yang mampu digunakan oleh sivitas akademika,’ ujarnya.
Dharma Simorangkir menyambut baik kesempatan kerja sama yang diadakan antara UGM dan Microsoft. Ia menyebut kerja sama ini merupakan momentum baik, apalagi kini telah menjelang era baru, yakni era kepintaran buatan atau artificial intelligence (AI). “Banyak peluang muncul dengan kehadiran AI. Momentum ini tidak boleh kita manfaatkan sebagai pengguna saja, tetapi juga sebagai bagian yang turut menghadirkan dan menciptakan AI dengan beragam kebermanfaatan, yang misalnya membantu menyelesaikan permasalahan dunia pendidikan,” ujar Dharma.
Ia juga turut mengungkapkan komitmen penggunaan AI di Microsoft yang dianalogikan seperti pilot dan kopilot. Dalam hal ini, manusia menjadi pilot yang menentukan pengambilan keputusan, sedangkan AI menjadi kopilot yang membantu manusia dalam menyelesaikan pekerjaan. Dharma kemudian berharap peluang pemanfaatan AI dapat ditangkap dengan kerja sama dengan perguruan tinggi. “Kami berharap kerja sama ini mampu menghasilkan talenta-talenta yang paham dan menguasai pengembangan AI sehingga mampu menjembatani antara dunia pendidikan dan industri,” harapnya.
Sesi kemudian dilanjutkan dengan pemaparan lebih lanjut mengenai bentuk kerja sama yang akan dilakukan dalam jangka waktu tiga tahun ke depan. Dalam hal ini, Kepala Biro Transformasi Digital UGM, Dr. Mardhani Riasetiawan, S.T. hadir untuk memaparkan penggunaan dan perkembangan AI di UGM yang akan digarap bersama Microsoft. Ia mengatakan ke depannya akan didirikan UGM Center for AI, yaitu sebuah pusat komunitas yang aktif bergerak di bidang kecerdasan buatan. Selain itu, UGM dan Microsoft juga tengah menggarap beberapa proyek.
“Salah satu hal yang tengah disiapkan adalah research assistant AI yang bekerja sama dengan Microsoft, yang bisa digunakan oleh sivitas akademika untuk mempermudah dalam proses riset,” sebut Mardhani.
Inovasi lainnya yang tengah disiapkan adalah chatbot AI yang nantinya akan membantu beberapa layanan seperti layanan kesehatan sebagai teman konsultasi. Mardhani tidak menutup kemungkinan bahwa model AI ini juga dapat dikembangkan sebagai tenaga pelayanan lain seperti literasi bahasa dan ilmu kedokteran.
Arief Suseno yang merupakan Education Lead Microsoft Indonesia turut menambahkan beberapa penerapan kerja sama Microsoft dengan UGM seperti pengembangan dan penerapan AI di berbagai disiplin ilmu yang nantinya akan didukung oleh hadirnya Pusat AI UGM. Pengembangan ini, menurut Arief, juga nantinya mesti menerapkan kolaborasi pada tata kelola AI yang bertanggung jawab dan etis. Tidak hanya itu, Microsoft juga menawarkan pengembangan talenta AI bagi sivitas akademika di UGM. “Kami juga telah menyediakan kurikulum pengajaran AI sehingga dosen dapat menggunakannya di ruang kelas. Kami juga menyediakan mesin Azure Open AI yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa dan dosen secara gratis. Pengguna juga diberikan saldo sebesar 100 dollar untuk mengakses di luar 85 kursus gratis yang tersedia,” ungkap Arief.
Adanya kerja sama ini diharapkan mampu mengembangkan dan meningkatkan kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri sehingga mampu membuahkan karya sebagai kontribusi yang nyata, baik untuk Indonesia dan juga dunia.
Penulis : Lazuardi
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Eko Paris