Menjelang penerimaan mahasiswa baru kampus UGM akan melakukan pemeriksaan kesehatan bagi calon mahasiswa baik dari program DIV terapan, sarjana dan pascasarjana. Pemeriksaan kesehatan dilakukan dalam upaya pencegahan penularan Covid-19 meski setiap mahasiswa baru sudah diminta membawa hasil rapid test masing-masing dari daerah asal. “Para mahasiswa membawa hasil rapid test dari daerah asal tetapi sampai di Jogja diperiksa lagi di GMC sekaligus pendataan dan pemeriksaan terkait Covid-19. Jika yang berasal dari zona merah atau ada indikasi medis, kami arahkan untuk isolasi mandiri di asrama mahasiswa,” kata salah satu dokter dari klinik Gadjah Mada Medical Center (GMC) UGM, dr. Yuanita, Jumat (12/6).
Yuanita menyebutkan bagi mahasiswa baru UGM yang tidak memiliki indikasi terkena covid, mereka tetap melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di kos masing-masing dan akan dipantau dari satgas covid UGM. “Mereka yang tidak ada indikasi dapat melakukan isolasi mandiri di kos masing-masing. Dari GMC dibantu relawan dari satgas akan melakukan pemantauan selama 14 hari,” katanya.
Isolasi mandiri ini, menurut Yuanita, sebagai salah satu standar protokol pencegahan Covid-19 sekaligus mengikuti arahan Bupati Sleman, Sri Purnomo, yang meminta agar mendata dan memeriksa kesehatan mahasiswa baru yang kos di sekitar kampus.
Idealnya seluruh mahasiswa baru akan dilakukan pemeriksaan covid lewat rapid test atau swab, namun begitu tidak semua akan langsung dilakukan rapid test ketika datang, “Kita hanya melakukan rapid test di GMC untuk beberapa mahasiswa kurang mampu seperti penerima beasiswa bidikmisi dan mahasiswa dengan UKT 1 dan 2,” katanya.
Menurutnya, petugas medis GMC hanya melakukan pemeriksaan secara klinis dan pemantauan selama 14 hari. Namun, ketika memeriksa menemukan ada gejala klinis atau tanda-tanda yang mengarah ke covid, pihaknya akan memberikan pengobatan dan merujuk jika memang diperlukan. “Uji swab baru akan dilakukan jika hasil rapid test reaktif. Mekanismenya terjadwal setiap hari dengan kuota 200 peserta dengan 4 dokter,” jelasnya.
Sehubungan dengan kekhawatiran pemilik kos di lingkungan sekitar kampus akan penularan covid saat menerima mahasiswa baru yang akan kos, Yuanita menuturkan pihaknya bersama tim satgas covid UGM akan melakukan pendekatan dan sosialisasi ke pemilik kos. “Kita tengah melakukan pendekatan ke masyarakat, termasuk untuk protokol isolasi mandiri akan disosialisasikan lebih lanjut dari tim satgas covid,” ujarnya.
Selain melakukan pemeriksaan kesehatan untuk cegah covid bagi calon mahasiswa baru, pihak GMC juga melakukan kegiatan rutin rapid test bagi mahasiswa tingkat akhir yang akan melakukan penelitian di laboratorium. “Sementara untuk saat ini yang wajib rapid test di GMC adalah mahasiswa yang akan melakukan penelitian atau tugas akhir di laboratorium,” pungkasnya.
Penulis : Gusti Grehenson