
Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada menggelar seremoni pembukaan rangkaian Dies Natalis ke-62, Kamis (26/6), di pelataran barat Gedung E. Kegiatan ini menjadi penanda dimulainya serangkaian kegiatan akademik dan non-akademik yang dirancang untuk menyemarakkan momen istimewa sekaligus merefleksikan kontribusi Fakultas Geografi dalam perjalanan panjang keilmuan dan pengabdian. “Semoga Dies Natalis ini membawa semangat kita bersama untuk selalu berkolaborasi memajukan negara Republik Indonesia ini,” ujar Dr. Mukhamad Ngainul Malawani, S.Si., M.Sc., selaku Ketua Panitia Dies Natalis ke-62.
Dalam laporannya, Ketua Panitia menyampaikan sejumlah agenda utama yang akan berlangsung selama tiga hingga empat bulan ke depan. Di antaranya adalah ziarah, lomba ilmiah, seminar nasional geografi, launching geoportal, hingga Career Development Talk yang melibatkan mahasiswa dari jenjang S1 hingga S3. Rangkaian acara juga akan ditutup dengan kegiatan Minggu Gembira yang melibatkan seluruh warga fakultas. “Kami mohon dukungan Bapak-Ibu semua terhadap program-program yang akan dilaksanakan, semoga rangkaian acara ini bisa terlaksana dengan lancar,” tuturnya.
Dekan Fakultas Geografi, Prof. Muhammad Kamal, S.Si., M.GIS., Ph.D., Dekan Fakultas Geografi mengungkapkan bahwa Dies Natalis tahun ini mengusung tema ‘Geografi Lestari’ yang mengajak seluruh sivitas akademika untuk meneguhkan peran ilmu geografi dalam menjaga keberlanjutan bumi dan memperkuat ketangguhan adaptif di tengah perubahan global yang cepat. “Tema ini secara umum mengajak kita semuanya untuk berkolaborasi menjaga keberlanjutan bumi serta membangun ketangguhan adaptif menghadapi tantangan zaman,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Kamal menjelaskan bahwa Geografi Lestari bukan sekadar jargon, melainkan cerminan semangat keilmuan yang berpijak pada empati terhadap bumi dan kesadaran kolektif untuk menjaga keberlanjutan hidup. Tema ini juga sejalan dengan SDGs, khususnya pada poin 11, 13, 15, dan 17 yang menekankan pembangunan berkelanjutan, aksi iklim, pelestarian ekosistem daratan, serta kemitraan global. “Kita upayakan agar teknologi yang ada bisa dioptimalkan untuk pengembangan wilayah yang lebih baik dan pelestarian lingkungan hidup yang inklusif,” terangnya seraya meluncurkan logo Dies Natalis ke-62.
Akrab terdengar dalam bahasa Indonesia, Lestari sebagai tema Dies Natalis Fakultas Geografi tahun ini, ternyata merupakan singkatan dari Living Earth, Strengthening Together for Adaptive Resilience. Frasa ini merangkum dua gagasan utama, yakni bumi adalah sistem kehidupan dinamis yang harus dipelajari dan dijaga, dan pentingnya kekuatan kolektif dalam menghadapi tantangan sosial, lingkungan, dan teknologi masa kini. “Lestari itu bukan hanya ajakan untuk melestarikan, tapi juga membangun ketangguhan bersama yang adaptif dan berkelanjutan,” jelas Kamal.
Sesi seremoni ditutup dengan pelepasan burung yang turut dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha, dan Kerja Sama, Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Si. Pelepasan burung ke alam tersebut sebagai simbol harapan atas keberlangsungan dan kebebasan dalam berkarya. Seluruh sivitas kemudian mengikuti senam pagi bersama dalam suasana hangat. Kebersamaan semakin terasa ketika semua sivitas Fakultas Geografi, termasuk dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan alumni, menikmati makan pagi bersama di akhir kegiatan.
Sebagai salah satu pionir pendidikan geografi di Indonesia, Fakultas Geografi UGM terus berperan aktif dalam menjawab isu-isu strategis kebumian, kebencanaan, dan lingkungan hidup. Dengan pendekatan geospasial yang kuat dan jejaring kolaboratif yang luas, fakultas ini menjadi rujukan nasional dalam riset-riset strategis yang mendukung pembangunan berkelanjutan. “62 tahun perjalanan Fakultas Geografi adalah hasil kerja keras bersama untuk membangun ilmu yang berdampak bagi bangsa dan dunia,” pungkas Dekan.
Penulis : Triya Andriyani
Foto : Donnie