
Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM di tahun 2025 meluncurkan Diplomat Scholarship Program sebagai inisiatif baru Program studi MM FEB UGM di Jakarta. Inisiatif ini merupakan wujud nyata diplomasi pendidikan Indonesia sekaligus sebagai strategi membangun jejaring internasional melalui jalur akademik.
Ketua Program Studi MM FEB UGM Kampus Jakarta, Prof. Eduardus Tandelilin menjelaskan Diplomat Scholarship Program dibuka untuk memberi ruang bagi perwakilan asing dapat memahami Indonesia lebih dekat. Bukan hanya lewat ritus kenegaraan, melainkan juga melalui disiplin manajemen dan bisnis yang dibutuhkan era modern saat ini.
Beasiswa yang dikucurkan dalam program ini bukan sekadar dukungan finansial, melainkan sebuah investasi jangka panjang untuk memperkuat diplomasi publik. Dengan belajar di jantung ekonomi Indonesia, kata Tandelilin para diplomat diharapkan dapat memahami Indonesia dari sisi budaya, dinamika ekonomi, sekaligus kekuatan akademiknya.
“Sebagai institusi pendidikan terkemuka, MM FEB UGM Jakarta tidak hanya mendidik profesional, tetapi juga merawat ekosistem pengetahuan yang inklusif dan relevan global. Inisiatif ini sebagai wujud nyata diplomasi pendidikan Indonesia sekaligus strategi membangun jejaring internasional melalui jalur akademik,” jelasnya Selasa (2/9).
Anas Khan merasa senang bisa menekuni karir sebagai seorang diplomatik di Jakarta, sekaligus bisa kembali ke bangku perkuliahan. Diplomat muda asal Pakistan itupun kini menjadi salah satu mahasiswa penerima Diplomat Scholarship Program di MM FEB UGM Kampus Jakarta. Dengan berkuliah kembali, iapun harus berbagi waktu di sela kesibukan menjalankan tugas kenegaraan, dan memperdalam pengetahuan soal manajemen bisnis.
Baginya keputusan mengambil program MBA cukup beralasan karena program manajemen bersifat universal. Tidak hanya mengembangkan pemahaman tentang manajemen bisnis, memperdalam program MBA, tetapi kuliah di program ini dinilainya mampu membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat. Sebagai seorang diplomat, ia melihat pendidikan yang diperoleh di UGM dapat menjadi bekal untuk menjembatani hubungan bisnis antara Pakistan dengan negara tempatnya bertugas.
Anas Khan kembali menandaskan dengan berkuliah mengambil program MBA selain dapat menguasai dunia bisnis, ia berharap dapat beradaptasi dengan cepat terhadap dinamika perubahan di sektor korporasi. “Sebagai seorang diplomat, saya dapat memanfaatkan pendidikan yang saya peroleh di sini untuk menghubungkan dunia bisnis antara Pakistan dan negara tempat saya bertugas. Harapannya setelah lulus saya bisa lebih mahir dalam dunia bisnis dan mampu beradaptasi dengan cepat terhadap dinamika perubahan yang terjadi di dunia korporasi,” ucapnya.
Pernyataan senada disampaikan Ray Vicheasophea, diplomat muda dari Kedutaan Besar Kamboja. Baginya, kesempatan menempuh studi di MM FEB UGM Jakarta adalah kebanggaan sekaligus tantangan. “Saya memiliki minat besar pada dunia bisnis dan ini adalah kesempatan yang sangat baik bagi saya untuk terus belajar sambil tetap menjalankan tugas diplomatik di Jakarta,” ungkap Ray.
Ray meyakini dengan berinteraksi dengan mahasiswa dari berbagai latar belakang, serta berjejaring dengan komunitas bisnis Indonesia akan menjadi bekal berharga baginya. Iapun meyakini gelar yang akan diraihnya kelak akan membantu dalam upaya mempererat kerja sama bisnis antara Kamboja dan Indonesia. “MBA ini tidak hanya bernilai akademis, tetapi juga akan saya wujudkan dalam praktik nyata untuk mempererat kerja sama bisnis antara Kamboja dan Indonesia,” imbuhnya.
Reportase : Kurnia Ekaptiningrum/ Humas FEB UGM
Penulis : Agung Nugroho