Pertemuan kembali dengan teman semasa kuliah setelah berpisah sekian lama merupakan agenda yang jarang dilakukan. Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) angkatan 77. Kagama 77 baru saja menyelenggarakan kegiatan Reuni Akbar 40 tahunnya. Tak tanggung-tanggung reuni yang diadakan pada Sabtu (23/9) malam di Balairung, Gedung Pusat UGM tersebut dihadiri sekurang-kurangnya 600 alumni dari 18 fakultas di UGM.
Ketua Panitia Reuni Akbar 40 Tahun Kagama 77, Anton Mart Irianto, mengungkapkan kegiatan reuni menjadi ajang nostalgia bagi seluruh anggota Kagama 77 dengan teman-teman semasa kuliah dulu. Acara Reuni Akbar 40 Tahun Kagama 77 dirayakan dengan berbagai agenda. Tidak hanya agenda ramah tamah antar alumni, namun ada juga penyerahan bantuan beasiswa kepada mahasiswa berprestasi UGM.
”Beasiswa Kagama 77 diberikan kepada 36 mahasiswa berprestasi yang tidak mampu dari 18 fakultas dan sekolah vokasi,” tutur Anton.
Salah satu penerima beasiswa Kagama 77, I Kadek Sudiarsana (Fakultas Hukum 2015), mengungkapkan sangat bersyukur atas bantuan yang diberikan kepadanya. Menurutnya, bantuan tersebut dapat membantu para mahasiswa yang berprestasi tetapi kurang mampu secara ekonomi. Senada dengan Sudiarsana, penerima beasiswa Kagama 77 lainnya, Robiatul Adawiyah (Fakultas Hukum 2015), berharap bantuan yang diberikan dapat menunjang kegiatan belajar mahasiswa terpilih.
“Semoga para penerima beasiswa Kagama 77 dapat semakin termotivasi dalam menempuh studinya dan menjaga amanah yang diberikan dengan memanfaatkan beasiswa dengan sebaik-baiknya,” ujar Robiatul.
Sementara itu, Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., mengungkapkan bahwa acara yang digagas Kagama 77 ini patut ditiru. Menurutnya, Kagama 77 memberikan contoh riil bagaimana alumni turut mendukung dan membantu pengembangan kemajuan kampus. Selain itu, Rektor juga sangat mengapreasi kegiatan reuni akbar satu angkatan ini. Panut menjelaskan ini reuni yang pertama kali dilakukan lintas fakultas dan disiplin ilmu, yang biasanya hanya dilakukan satu fakultas saja.
“Reuni antar disiplin ilmu ini semoga tidak hanya sebagai ajang bernostalgia dan silaturahmi tetapi menjadi momentum untuk saling mengenal serta menjalin relasi untuk kebermanfaatan orang banyak,” ujar Panut. (Humas UGM/Catur;foto: Firsto)