UGM menambah fasilitas selter penanganan Covid-19 yang diperuntukkan bagi pasien konfirmasi bergejala ringan. Rumah peneliti Wanagama UGM mulai difungsikan sebagai selter dengan ditandatanganinya Perjanjian Kerja Sama antara Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dan Fakultas Kehutanan UGM, Jumat (30/7).
“Ini kedua kalinya Wanagama digunakan sebagai selter. Sebelumnya untuk warga yang reaktif rapid test, saat ini yang ditempatkan adalah yang sudah betul-betul positif,” ucap Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Dr. Budiadi, S.Hut., M.Agr.Sc..
Ia menambahkan, UGM berusaha semaksimal mungkin untuk menyumbangkan sumber daya yang dimiliki bagi penanganan Covid-19. Pemanfaatan rumah peneliti Wanagama sebagai selter diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah daerah dalam menangani pasien dan menekan angka kematian.
“Di sini isolasi bisa maksimal karena tidak berinteraksi dengan masyarakat sekitar dan lingkungannya lebih sehat. Mudah-mudahan jika diisolasi di sini lebih cepat sembuh karena kondisinya mendukung,” kata Budiadi.
Selter Wanagama memiliki kapasitas sebanyak 51 tempat tidur. Selain kamar isolasi, terdapat kopel khusus IGD yang dilengkapi dengan konsentrator oksigen, serta ruangan khusus bagi tenaga kesehatan.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, menyebutkan bahwa selter Wanagama menjadi satu dari sejumlah selter isolasi yang dikelola oleh pemerintah kabupaten. Keberadaan selter terpadu, menurutnya, menjadi penting mengingat jumlah kasus di Kabupaten Gunungkidul masih cukup tinggi.
“Kerja sama ini sangat penting bagi kami. Meski beberapa hari ini menurun, namun jumlah yang isoman masih cukup tinggi, sekitar 2.500 orang,” terangnya.
Dengan berada di selter terpadu, kondisi pasien yang melakukan isolasi mandiri dapat terpantau dan lebih cepat mendapat penanganan. Harapannya tidak ada lagi masyarakat yang meninggal ketika melakukan isolasi mandiri di rumah dan terlambat dibawa ke rumah sakit.
“Mudah-mudahan dengan cara-cara yang diambil oleh pemerintah dengan bekerja sama dengan para stakeholder, di samping vaksinasi yang terus didorong, tidak lama lagi kasusnya mulai turun,” kata Bupati.
Direktur Wanagama, Dr. Dwiko Budi Permadi, mengungkapkan selter ini dikelola oleh Dinas Kesehatan serta Dinas Sosial Kabupaten Gunungkidul, dan saat ini menampung delapan pasien konfirmasi bergejala ringan.
Hutan pendidikan Wanagama selama ini digunakan sebagai tempat praktikum dan penelitian bagi mahasiswa maupun dosen Fakultas Kehutanan UGM. Namun, mengingat kondisi pandemi yang belum mereda dan pemberlakuan kebijakan PPKM, aktivitas praktikum mahasiswa di Wanagama untuk sementara ditiadakan.
Dwiko menerangkan, aktivitas penelitian nantinya dapat tetap dilakukan di luar area rumah penelitian, dengan sejumlah pengaturan untuk mencegah penularan Covid-19.
“Untuk riset masih dilakukan di luar area rumah peneliti. Untuk praktikum mengikuti kebijakan PPKM dan fakultas,” paparnya.
Penulis: Gloria
Foto: Firsto