Mahasiswa UGM kembali mengukir prestasi di tingkat internasional. Kali ini, prestasi tersebut dihantarkan oleh 7 mahasiswa Fakultas Hukum UGM dalam ajang International Commercial Mediation Competition (ICMC) 18th International Chamber of Commerce 2023 yang diumumkan pada Jumat (17/2). Seolah tak puas mendapatkan juara 8 tahun 2021 lalu, tahun ini Kharisma dan tim berhasil meraih juara 5 di antara 48 universitas dunia.
ICC merupakan salah satu kompetisi mediasi tingkat internasional yang diikuti oleh lebih dari 350 mahasiswa dan coach, serta dipandu 150 mediator profesional dan akademisi dunia. Universitas Gadjah Mada sendiri diwakili oleh Kharisma Insani Wibawa, Joy Aaron Tirtha, Olanda Naomi Adhira, Matthew Hedy Tanoto, Raisa Madeleine Pantouw, Arifitra Miftahuda Rambe, Aliyya Azziza Nabila Saelan telah berjuang mengikuti seluruh rangkaian kompetisi sejak September 2022.
“Saya rasa, ICMC yang diadakan sama International Chamber of Commerce ini lah yang paling prestise. Jadi kalau kita mau meraih peringkat atau segala macem, inilah cabang kompetisi yang paling menarik,” tutur Aaron, Minggu (19/2).. Olanda menambahkan, mereka tertarik dengan kompetisi mediasi ini karena topik-topik yang dibawakan berkutat pada bidang bisnis yang mana menjadi konsentrasi pembelajarannya.
Selama empat bulan pelaksanaan kompetisi, Kharisma dan tim benar-benar fokus mempersiapkan diri melalui berbagai latihan. Mereka mengaku cukup kesulitan mengatur jadwal karena sebagian besar dari anggota tim sudah mengikuti program magang. “Jadi karena sebagian besar tim kami itu magang, dan mayoritas domisili di Jakarta, jadi seluruh proses latihan itu sendiri dilakukan di Jakarta. Padahal harusnya perlombaan seperti ini itu ada karantina,” ungkap Olanda. Karena kondisi tersebut, Kharisma dan tim hanya mendapatkan kesempatan “karantina” tersebut ketika terbang ke Paris, di mana mereka benar-benar berkumpul dan fokus pada persiapan lomba.
Ketika ditanya tentang apa yang menurut mereka menjadi kekuatan utama hingga bisa meraih juara, Aaron dan Kharisma menjelaskan bagaimana “persiapan” mereka selama empat bulan akhirnya membuahkan hasil yang memuaskan “Selain persiapan itu ya, kita sejak awal memang sudah tahu tentang topik yang akan dibawa, dan berusaha konsisten dalam latihan. Tapi sampai saat ini pun kita masih nggak nyangka, karena universitas lainnya itu juga bagus-bagus. Mereka juga kebanyakan bukan dari angkatan kita, ada yang di atas kita, bahkan sampai yang S2 juga,” ucap Kharisma.
Menurut Kharisma dan tim, konsistensi, disiplin, dan ambisi itulah yang menjadi kunci utama mereka selama menjalani kompetisi. Meskipun begitu, mereka tetap berusaha enjoy menjalani segala proses dan tahapan, hingga berhasil mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
Penulis: Tasya
Foto; Rosita W