Mahasiswa KKN PPM UGM melaksanakan pengabdian di Kecamatan Taman, Kota Madiun. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gadjah Mada (UGM) Periode 4 tahun 2024 di Kecamatan Taman mengusung program besar berupa Pengembangan Desa Kawasan Wisata dalam Peningkatan Perekonomian Masyarakat di Kecamatan Taman, Kota Madiun.
Salah satu kegiatan yang kemudian dilaksanakan adalah menggelar sarasehan bertema Optimalisasi Potensi Ekraf dalam Mendukung Sektor Pariwisata di Kecamatan Taman, Kota Madiun. Sarasehan digelar di Kecamatan Taman, Kota Madiun, Rabu (22/1) dengan menghadirkan pembicara Dr. Destha Titi Raharja, S.Sos., M.Si dari Pusat Studi Pariwisata UGM.
Sarasehan mendapat dukungan dari Pemerintah Kecamatan Taman dan Bappelitbangda Kota Madiun. Hadir dalam Sarasehan ini perwakilan dari Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kota Madiun, Dinas Kebudayaan Pariwisata Kepemudaan dan Olah Raga Kota Madiun, Dinas Perdagangan Kota Madiun, Dinas Tenaga Kerja Kota Madiun, dan Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Madiun, dan para lurah serta perwakilan pelaku usaha ekonomi kreatif dari seluruh kelurahan di Kecamatan Taman.
Destha Titi Raharjana, selaku peneliti senior di Pusat Studi Pariwisata UGM menyampaikan soal urgensi pengembangan sektor ekraf melalui identifikasi gambaran dan peluang untuk kemudian merumuskan rekomendasi strategis mengenai penguatan ekosistem ekraf di Kecamatan Taman, Kota Madiun. Menurutnya pengalaman selama ini bisa dijadikan fondasi bagi Kecamatan taman dalam pengembangan kawasan wisata.
Pengalaman wisata yang menjadi identitas suatu daerah dapat dicapai melalui kolaborasi antar elemen penggerak pariwisata di suatu daerah. Para penggerak pariwisata bisa menciptakan pengalaman unik secara bersama sebagai nilai jual wisata di Kecamatan Taman.“Ciptakan ambience, atmosfir, yang membuat sense dari Kota Madiun itu berbeda, tidak sama dengan yang lain, karena tourism is different,” paparnya.
Bagi Destha, destinasi yang kreatif akan mampu membawa pada persaingan. Karena dalam pengembangan pariwisata dituntut kemampuan baik dari aspek pengetahuan dan kreativitas.
Bahkan, ia membayangkan pengembangan pariwisata kedepan mengarah pada model wisata berbasis kreativitas. Hal ini sejalan dengan perkembangan ekonomi yang dinilai telah bergeser menuju era ekonomi kreatif. “Pemerintah Kota Madiun pun telah menerbitkan Perda No 11/2024 tentang pengembangan Ekonomi Kreatif. Kata kunci dari ekraf adalah ide, kreativitas. Karena yang dicari dalam pengembangan ekraf adalah eksplorasi, presentasi, dan pengemasan. Pengemasan dapat dilakukan secara tematik berbasis kluster melalui pendekatan kawasan,” paparnya.
Sarasehan yang digelar mahasiswa KKN mendapat sambutan Masyarakat. Mereka sangat antusias mengikuti kegiatan, terutama para pelaku ekraf dari sembilan kelurahan di Kecamatan Taman. Bahkan mereka secara terbuka berbagi cerita mengenai capaian pengembangan kreasi ekraf yang ditekuni selama ini dan harapannya untuk kedepan terkait pemasaran produk.
Destha menaruh harapan bila sarasehan bisa menjadi titik awal yang baik untuk pertumbuhan ekraf dalam mendukung akselerasi sektor pariwisata. Semangat berkreasi dan perluasan pasar produk ekraf oleh para pelaku usaha diharapkan menjadi perhatian dan tindaklanjut pendampingan oleh OPD terkait.
“Pengembangan ekonomi kreatif sebagai salah satu bagian dari titik awal pertumbuhan pariwisata di suatu daerah memerlukan suatu wadah, yaitu Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Pembentukan Pokdarwis ini tidak lepas dari identifikasi local champion sebagai tokoh penggerak”, katanya.
Dari sesi sharing dalam sarasehan ini, disimpulkan tingginya semangat pelaku ekraf dari tiap kelurahan di Kecamatan Taman dinilai positif. Optimalisasi fungsi Pokdarwis sebagai lembaga kepariwisataan yang digerakkan oleh inisiatif masyarakat dan penggiat pariwisata diharapkan menjadi wadah untuk akselerasi ekraf.
Yusuf Asmadi selaku Camat Taman sungguh senang dengan respon positif dari perwakilan Bappelitbangda dan para pelaku pariwisata. Ia menyambut baik dan mengapresiasi penyelenggaraan sarasehan yang diselenggarakan mahasiswa KKN PPM UGM.
“Terima kasih pada pihak-pihak atas terselenggaranya kegiatan Sarasehan sebagai salah satu program kerja KKN UGM. Empat kelurahan di Kecamatan Taman yang menjadi lokus KKN yaitu Manisrejo, Pandean, Banjarejo, dan Mojorejo kita harapkan menjadi pemicu wisata yang terkoneksi di Kecamatan Taman. Segera kita akan wujudkan dan semua kelurahan di Kecamatan Taman akan terhubung dalam satu paket wisata,” ujarnya.
Febri selaku penanggungjawab program kerja Sarasehan Parekraf mengungkapkan pengembangan ekonomi kreatif menjadi komponen penting pembangunan pariwisata. Urgensinya pengembangan ekonomi kreatif ini adalah pemberdayaan para pelaku usaha, dan ia menjadi pilar praktis dalam pengembangan wisata berupa “something to buy”. “Tentu bukan sekedar membeli suatu produk, melainkan bagaimana para wisatawan atau pengunjung juga membeli pengalaman. Hal ini tentu linear dengan tujuan besar Kecamatan Taman dalam pengembangan sektor pariwisata”, ucapnya.
Iapun menambahkan tidak hanya tema besar pariwisata, para mahasiswa KKN PPM UGM di kota Madiun juga melakukan berbagai kegiatan pendampingan untuk Masyarakat. Diantaranya pendampingan bidang pendidikan, UMKM dan lain-lain.
Penulis : Agung Nugroho