Universitas Gadjah Mada menerima bantuan dari PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, sebanyak 50 unit tempat sampah anorganik senilai Rp 242.016.075, yang akan didistribusikan di lingkungan kampus UGM. Bantuan tersebut merupakan bagian dari upaya mendukung pengelolaan sampah di lingkungan kampus.
Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis oleh Regional Funding and Retail Transaction Banking Head BRI Regional Office Yogyakarta, Fendi Maulana kepada Sekretaris Direktorat Kemitraan dan Relasi Global (DKRG) UGM, Wiratni Budhijanto, Ph.D., disaksikan oleh Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM Dr. Rustamadji dan Kepala Kantor Administrasi FEB UGM, Agus Ridwan, S.P., M.M, Jum’at (30/8/) lalu di selasar depan FEB UGM. Seperti diketahui, FEB UGM merupakan salah satu dari 18 fakultas dan dua sekolah serta beberapa asrama di UGM yang mendapatkan bantuan tempat sampah anorganik. BRI UGM memberikan sebanyak
Regional Funding and Retail Transaction Banking Head BRI Regional Office Yogyakarta, Fendi Maulana mengatakan bahwa penyerahan bantuan sarana dan prasarana tempat sampah anorganik ini untuk memberikan kenyamanan yang lebih terhadap pengelolaan sampah di lingkungan kampus UGM. Melalui bantuan ini diharapkan dapat mendukung UGM dalam melaksanakan dan memfasilitasi pelayanan di bidang pengelolaan sampah demi terciptanya kebersihan tanpa merusak lingkungan sekitar.
“Tidak hanya untuk membantu upaya pengelolaan sampah di kampus,kami juga ingin mengedukasi ke masyarakat terkait pengelolaan sampah,” tuturnya.
Sekretaris Direktorat Kemitraan dan Relasi Global UGM, Wiratni Budhijanto, Ph.D., menyampaikan apresiasi atas bantuan yang diberikan BRI. Ia berharap kerja sama dalam pengelolaan sampah di UGM dapat terus berlanjut di masa mendatang. “Bantuan ini tidak hanya persoalan fisik, tetapi juga menjadi sarana edukasi belajar memilah sampah,” tuturnya.
Kepala Kantor Administrasi FEB UGM, Agus Ridwan, S.P., M.M., menjelaskan bahwa FEB UGM memiliki komitmen kuat untuk mendukung upaya pengurangan sampah di kampus. Hal tersebut telah diwujudkan melalui gerakan memilah sampah menurut jenisnya, penggunaan tumbler dan berbagai program inovatif lainnya dalam pengelolaan sampah. “Di kegiatan pengenalan kampus di FEB kemarin, kami juga mendorong mahasiswa baru untuk menggunakan tumbler dan tempat makan pribadi sebagai upaya untuk mengurangi sampah di kampus,” ungkapnya.
Agus mengatakan bantuan tempat sampah anorganik dari BRI ini merupakan langkah yang baik untuk mendukung pengelolaan sampah di kampus. Dengan adanya tempat sampah anorganik yang ditempatkan di lokasi strategis fakultas dapat menjadi sarana edukasi bagi civitas akademika dan masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya dan memilah sampah sesuai jenisnya.
Reportase : Kurnia Ekaptiningrum/Humas FEB
Editor : Gusti Grehenson