UGM dan Ministry of Foreign Affairs and Trade (MFAT) New Zealand telah menginisiasi kerja sama kemitraan untuk mendukung keberlangsungan pembangunan di Indonesia yang diwujudkan dalam bentuk dukungan pendanaan bagi dosen dan/ atau peneliti di UGM dalam program “UGM Community Resilience and Economic Development (CaRED) Programme”. CaRED Programme ini mengangkat tema “Strengthening engagement between UGM and NZ Institutions on research-based education implemented in economic development, disaster risk management, human crises, conflict prevention, and renewable energy to raise sustainable development of the Eastern Indonesia.”
Putri dari CaRED Secretariate mengatakan program ini berlangsung mulai tahun 2014 sampai 2018 dengan prioritas area Indonesia bagian timur. Pelaksanaan program tahun pertama (2014) jumlah proposal yang didanai sebanyak 4, sedangkan tahun kedua (2015) didanai sebanyak 5 proposal.
“Tahun ini program CaRED kembali kita buka,” kata Putri dalam siaran persnya, Rabu (13/1).
Putri menjelaskan menindaklanjuti terlaksananya putaran pertama dan kedua, maka pada tahun ini telah dibuka kembali Call for Proposal untuk putaran ketiga yang fokus pada research-based community development. Pembukaan Call For Proposal dimulai pada tanggal 5 Oktober 2015 hingga 31 Januari 2016, dan akan diimplementasikan pada bulan Mei 2016.
Sementara itu untuk alokasi dana hibah per tahun dan per proposal, yaitu: Sustainable Economic and Livelihood Opportunity (SELO); up to Rp 650.000,00/proposal; Human crises and Conflict Prevention(HCCP); up to Rp 550.000.000,00/proposal; Disaster Risk Management (DRM); up to Rp 850.000.000,00/proposal dan Renewable Energy (RE); up to Rp 850.000.000,00/proposal
“Ada 3 kegiatan yang harus diintegrasikan oleh pengusul proposal pada masing-masing topik tersebut, yaitu meliputi Research-based Community Development, Training and Workshop, dan Technical Assistance,” imbuhnya.
Kerja sama kemitraan ini menekankan keikutsertaan mitra-mitra dari institusi New Zealand dan Indonesia yang meliputi lembaga pemerintah, universitas, industri, komunitas, dan LSM.
Secara umum program ini diharapkan akan mampu mendorong peningkatan manfaat langsung bagi masyarakat yang terimplementasikan dalam income generating dengan pemberdayaan komoditas/ layanan yang berbasis SME, penciptaan dan pemanfaatan energi bagi kesejahteraan masyarakat, serta penguatan kesiapan dan kapasitas masyarakat dalam mitigasi bencana di Indonesia bagian timur. (Humas UGM/Satria)