UGM menargetkan juara umum Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-27 di UNDIP, Semarang, 25-29 Agustus 2014. Tahun ini UGM menjadi kontingen terbesar dengan memberangkatkan 61 tim, 279 orang mahasiswa, 47 pendamping, dan 24 dosen pembina.
Direktur Kemahasiswaan UGM, Dr. Senawi menjelaskan dari sekitar 90 PTN/PTS peserta PIMNAS, UGM merupakan kontingen terbesar. Ia berharap besarnya tim PIMNAS UGM tersebut bisa diiringi dengan peningkatan kualitas mahasiswa yang sebelumnya telah digembleng oleh para dosen pembina.
“Ini suatu kebanggaan sekaligus tantangan bagi kita agar lebih baik daripada tahun sebelumnya,” kata Senawi pada pelepasan kontingen PIMNAS di Balai Senat UGM, Jumat (22/8).
Senawi menjelaskan kontingen tim PIMNAS UGM akan diberangkatkan pada hari Minggu (24/8). Mahasiswa peserta PIMNAS nantinya akan menginap di Balai Diklat Koperasi dan UKM Jawa Tengah serta Balai Diklat Propinsi Jawa Tengah. Sebelum bertanding kontingen PIMNAS UGM juga akan diterima oleh KAGAMA Jawa Tengah.
“Ini tentu menambah semangat kita untuk bertanding karena Gubernur dan Sekda-nya alumni UGM,” tambah Senawi.
Senada dengan itu Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UGM, Prof. dr. Iwan Dwiprahasto, M.Med.Sc., Ph.D menitipkan beberapa kiat agar mahasiswa bisa tampil maksimal dalam PIMNAS, yaitu rasa percaya diri dan bisa membuat terkesan dewan juri.
“Anda adalah orang yang lebih tahu daripada orang lain. Maka dengan rasa percaya diri itu kita rebut kembali juara umum di PIMNAS tahun ini,” kata Iwan.
Sementara itu Rektor UGM, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc berharap mahasiswa UGM bisa meraih juara umum. Namun, juara umum bukanlah tujuan akhir. Menurut Rektor dengan berbagai inovasi dan penelitian yang dihasilkan bisa dikembangkan dan masuk dunia industri.
“Itu baru terminal pertama. Penelitian diharapkan bisa terinkubasi, punya hak paten dan sampai ke industri,” harap Rektor.
Pratikno menuturkan konsep UGM saat ini bukan sekadar sebagai universitas yang mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. UGM saat ini, kata Rektor, sekaligus ingin tampil sebagai universitas yang punya peran penting untuk menyejahterakan bangsa. Salah satunya dengan menghilirkan ilmu pengetahuan dan teknologi agar sampai ke masyarakat dan dunia industri.
“Bukan hanya fokus pada pendidikan, penelitian dan publikasi. Tapi bagaimana produknya nanti bisa dipatenkan dan diproduksi sehingga ke depan akan bisa mencetak banyak industriawan di Indonesia,” pungkas Pratikno. (Humas UGM/Satria; foto: Budi H)