Guru besar atau profesor sebagai pemegang jabatan akademik tertinggi pada satuan pendidikan tinggi memiliki peran khusus dalam menghasilkan karya-karya ilmiah serta menyebarluaskan gagasannya untuk mencerahkan masyarakat. Untuk memaksimalkan peran ini, Dewan Guru Besar (DGB) UGM beserta guru besar dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di seluruh Indonesia menginisiasi pembentukan Forum Dewan Guru Besar sebagai wadah untuk menyatukan pemikiran-pemikiran strategis yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa.
“Sampai saat ini belum ada yang menyatukan pemikiran-pemikiran strategis dari dewan guru besar di universitas-universitas untuk membuat masukan kepada pemerintah,” ujar Ketua DGB UGM, Prof. Dr. Ir. Putu Sudira, M.Sc., dalam Sarasehan Dewan Guru Besar dan Dewan Profesor Perguruan Tinggi se-Indonesia, Kamis (3/8) di Balai Senat UGM.
Putu Sudira menjelaskan, ide pembentukan forum ini berawal dari diskusi yang ia lakukan ketika mengunjungi guru besar di beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Dari pembicaraan ini, ujarnya, muncul pemikiran bahwa ada berbagai hal yang dapat dibahas secara bersama-sama agar dapat menyamakan pemikiran dalam menjalankan tugas sebagai pendidik.
Ia menambahkan, di tengah krisis moral yang terjadi saat ini, peran guru besar menjadi jauh lebih penting dan mendesak untuk diintegrasikan serta disuarakan.
“Akhir-akhir ini wawasan kebangsaan, pengetahuan tentang NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika mulai melemah. Dalam situasi ini guru besar harus menjadi pelopor integritas moral dan etika,” imbuhnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, dalam forum ini dibentuk dua buah kelompok kerja (POKJA) untuk merumuskan pemikiran mengenai peran dan kontribusi Dewan Guru Besar dalam waktu mendatang, yaitu POKJA Program Kerja DGB se-Indonesia serta POKJA Organisasi dan Tata Kelola DGB.
“Saya harap dalam forum ini semua kelompok dapat mengerucutkan tugas-tugas dan fungsi masing-masing. Bukan untuk membentuk kelompok yang eksklusif, tapi hanya menyamakan persepsi, mengumpulkan persamaan serta perbedaan untuk memberikan yang terbaik bagi nusa dan bangsa,” kelas Putu Sudira.
Harapan serupa juga diutarakan oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., yang membuka forum ini. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa guru besar memiliki peran yang strategis dengan wibawa serta kepakaran yang dimiliki, baik dalam mengembangkan pemikiran mengenai isu-isu strategis serta memberikan solusi atas hal-hal tersebut.
“Harapan terhadap guru besar sangat besar sebagai pelopor dalam menjaga integritas moral tidak hanya civitas akademika tapi juga masyarakat melalui tulisan-tulisan yang dihasilkan,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga mengharapkan agar para guru besar dapat terus membetikan pemikiran yang akan membawa Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju serta mendorong peningkatan peradaban untuk kemakmuran bangsa.
“Mudah-mudahan dihasilkan kesepakatan agar ke depan kita bisa bekerja bersama-sama dan bersinergi untuk kemajuan bangsa dan negara,” kata Panut. (Humas UGM/Gloria; Foto: Firsto)