Sekolah Vokasi UGM hanya akan menerima mahasiswa untuk program studi Sarjana Terapan atau Diploma 4 untuk tahun ajaran 2019/2020. Hal ini adalah wujud dari komitmen Sekolah Vokasi untuk membuka lebih banyak program Sarjana Terapan yang setara dengan prodi S1.
“Lulusan S.Tr. setara dengan lulusan S1 dan bisa bekerja di pekerjaan yang selevel. Untuk studi lanjut, lulusan S.Tr. dapat melanjutkan ke S2 maupun S2 terapan baik di dalam maupun luar negeri,” jelas Dekan Sekolah Vokasi UGM, Wikan Sakarinto, Ph.D., dalam konferensi pers yang berlangsung Selasa (30/4) di Gedung Pusat UGM.
Ia menerangkan, Sarjana Terapan merupakan program setara S1, yaitu pada level 6 KKNI, yang mengaplikasikan 60% praktik dan 40% teori dalam pembelajarannya. Masa studi yang ditempuh mahasiswa sekitar 4 tahun, dengan porsi kuliah diselesaikan dalam 7 semester, sementara pada semester terakhir mahasiswa Sarjana Terapan akan melaksanakan kegiatan magang di industri.
Pada tahun ini, Sekolah Vokasi membuka 9 prodi Sarjana Terapan baru, yaitu Prodi Manajemen dan Penilaian Properti, Prodi Perbankan, Prodi Akuntansi Sektor Publik, Prodi Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi, Prodi Teknologi Rekayasa Mesin, Prodi Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak, Prodi Teknologi Rekayasa Elektro, Prodi Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol, serta Prodi Manajemen Informasi Kesehatan.
Sebelumnya, ada 4 prodi yang telah lebih dulu menyelenggarakan program Sarjana Terapan, yaitu Prodi Pembangunan Ekonomi Kewilayahan, Prodi Teknik Pengelolaan dan Perawatan Alat Berat, Prodi Teknologi Rekayasa Internet, serta Prodi Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil.
“Seluruh prodi baru kami kembangkan dengan mitra dari industri. Dalam konteks revolusi industri, prodi-prodi ini sangat berwawasan visi masa depan, untuk menangkap peluang industri 4.0,” kata Wikan.
Lulusan Sarjana Terapan, ujarnya, sangat dibutuhkan oleh dunia kerja dan industri karena program ini dikembangkan dengan konsep link and match antara kampus dan industri sehingga kurikulum dan tim pengajar dikembangkan dengan kolaborasi antara kampus dan industri. Tambahan prodi ini juga akan mendukung pengembangan teaching industry yang dirancang untuk melakukan hilirisasi produk-produk inovasi menuju pasar global.
Di akhir masa pembelajarannya, lulusan program Sarjana Terapan akan memiliki ijazah dan transkrip, sertifikasi kompetensi, sertifikat kemampuan berbahasa Inggris, surat keterangan pendamping ijazah, serta prototype atau produk yang merupakan salah satu syarat kelulusan.
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Sekolah Vokasi, Agus Nugroho, S.T., M.T., menjelaskan bahwa Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) SV UGM 2019 akan dimulai dengan pembukaan jalur rapor atau Penelusuran Bibit Unggul (PBU) pada awal Mei mendatang. Selain itu, calon mahasiswa juga dapat mendaftar melalui jalur Ujian Tulis (UTUL) UGM serta Jalur Nilai dan mahasiswa diseleksi berdasarkan hasil nilai UTUL UGM dan nilai UTBK.
“Tahun ini kami akan menerima sekitar 730 hingga 800 mahasiswa. Kuotanya untuk jalur PBU sebesar 50%, jalur UTUL 30, dan yang terakhir jalur nilai adalah 20%,” paparnya. (Humas UGM/Gloria; Foto: Firsto)