Menteri Sekretaris Negara, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc., meluncurkan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Getas-Ngandong sebagai area pengembangan pendidikan dan pelatihan dalam pengelolaan hutan bagi sivitas akademika UGM.
Peluncuran ditandai dengan penandatanganan Komitmen Bersama Penyelamatan Ekosistem Pulau Jawa Melalui Implementasi Kehutanan Sosial di Hutan Pendidikan UGM Getas-Ngandong, Kamis (16/11) di Joglo Inovasi Mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM.
Penandatanganan komitmen bersama dilakukan oleh Mensesneg, Wakil Rektor Bidang Pendidkan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan UGM, Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Ag., Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Dr. Budiadi, S.Hut., M Agr. Sc., Kepala Desa dan Lembaga Masyarakat Desa (LMHD) di sekitar kawasan hutan Getas-Ngandong.
Pratikno dalam kesempatan itu menyampaikan pesan Presiden, Joko Widodo, yang tidak dapat hadir dalam kegiatan launching KHDTK Getas-Ngandong. Jokowi berharap pengelolaan kawasan hutan Getas-Ngandong bukan hanya sebatas pada konservasi dan pendidikan saja, namun diharapkan dapat menjawab berbagai permasalahan kemiskinan, pengangguran, serta ketimpangan.
“Dalam setiap kesempatan Pak Jokowi selalu mengungkapkan kegelisahan akan kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan. Oleh karena itu, pengelolaan hutan Getas-Ngandong ini diharapkan bukan hanya soal konservasi dan pendidikan, tetapi bisa menjawab persoalan-persoalan tadi,” paparnya.
Pratikno juga menyampaikan harapan serupa. Kawasan hutan Getas-Ngandong diharapkan mampu menjadi laboratorium dari hulu ke hilir.
“Ini menjadi tantangan yang berat bagi UGM dalam mengelola hutan Getas-Ngandong ke depan sehingga harus bisa terus berinovasi,” tuturnya.
Sebelumnya, Wakil Rektor Bidang Pendidkan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan UGM, Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Ag., menyebutkan mandat yang diberikan oleh pemerintah kepada Fakultas Kehutanan UGM untuk mengelola kawasan hutan Getas-Ngandong menjadi sebuah momentum yang harus dimanfaatkan dengan baik. Melalui pengelolaan kawasan hutan ini Fakultas kehutanan diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan dan meningkatkan ilmu pengetahuan tentang kehutanan.
“Fakultas Kehutanan diberikan mandat sebagai leading sector membangun ilmu di UGM dan membangun hutan Getas-Ngandong sebagai model pengelolaan hutan,”ucap Djagal.
Dekan Fakultas Kehutanan, Dr. Budiadi, menyebutkan hutan Getas-Ngandong yang memiliki luas sekitar 10.901 hektar ini diberikan pemerintah untuk dikelola Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 2016 silam. Diserahkan kepada UGM sebagai wahana bagi para akademisi, peneliti, dan mahasiswa untuk kegiatan pendidikan, penelitian, praktik lapangan, dan pengabdian kepada masyarakat.
Sebelum peluncuran KHDTK Getas-Ngandong, Mensesneg juga melakukan penanaman pohon Nagasari atau Dewandaru (Mesua ferrea) di kampus Kehutanan UGM. Turut mendampingi Wakil Rektor Bidang Pendidkan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan UGM serta Dekan Fakultas Kehutanan UGM. (Humas UGM/Ika;foto: Firsto)